Semarang, tvOnenews.com - Jelang datangnya bulan Ramadhan, di Kota Semarang Jawa Tengah ada sebuah tradisi menyambut bulan suci tersebut. Yaitu Pekan Dugderan di Alun - Alun Masjid Besar Kauman Semarang. Acara ini dilaksanakan selama sepekan hingga malam menjelang masuknya bulan Ramadhan. Sejumlah kuliner khas ramadhan pun tak ketinggalan.
Tradisi pekan dugderan sudah berlangsung rutin selama lebih dari seabad. Untuk tahun ini, merupakan ajang pertama sejak pekan dugderan tersebut vakum selama 3 tahun akibat pandemi. Tentu saja, hadir kembali tradisi dugderan disambut meriah oleh warga. Mereka datang ke Alun - Alun Masjid Kauman yang menjadi pusat Dugderan 2023.
Tradisi pekan dugderan ini punya ciri khas yang tidak berubah sejak dulu. Yaitu hadirnya kembali beragam mainan tradisional yang terbuat dari tanah liat. Juga kuliner khas Semarang tentunya. Pedagang gerabah mainan menggelar dagangan mereka di kanan kiri jalan yang selama 10 hari, hingga malam menjelang Ramadhan.
Beragam mainan tradisional yang terbuat dari tanah liat. (Teguh Joko)
Gerabah mainan berwarna - warni memang jadi ciri khas dugderan. Meski saat ini mainan anak - anak sudah bergeser ke digital, tapi mainan tradisional ini masih tetap diburu sebagai bagian dari kemeriahan menyambut bulan Ramadhan.
Sebagian besar gerabah berupa mainan yang sering dipakai anak - anak untuk bermain pasaran. Ada bentuk cobek, kendi, cangkir, tungku, dan lain - lain. Ada juga yang terbuat dari bahan seng seperti mainan timbangan, kompor, termos, dan alat masak, serta kapal - kapalan. Gerabah mainan ini dibuat oleh perajin di Mayong Jepara.
Load more