Pada salah satu tiang terdapat hal yang unik, yaitu air bening dan dingin yang kerap mengucur dan membasahi lantai masjid, warga pun sengaja membuat penampungan air di tiang ini.
Kucuran air dari tiang ini sudah ada sejak pertama kali masjid di bangun. Warga percaya airnya memiliki keberkahan-keberkahan tertentu.
Namun sejak pondasi tiang diganti semen dan lantai masjid dipasangi keramik, intensitas kucuran air unik ini kini telah berkurang.
Tak hanya bagian dalam, bagian kubah masjid ini juga terbilang unik, bulatannya tak seperti kubah masjid pada umumnya, melainkan bersegi-segi mirip pagoda.
Di bagian puncak kubah terdapat dua bulatan kerucut terpisah, satu berukuran besar dan yang di puncak bulatan kerucutnya lebih kecil, pada kerucut yang besar dipasangi ornamen dengan formasi-formasi runcing, mirip seperti mahkota raja-raja zaman dahulu.
Beberapa benda peninggalan bersejarah kini masih bisa ditemukan di sini, seperti bedug yang terbuat dari batang kelapa tua serta kain sajadah tenun yang usianya diyakini warga telah mencapai ratusan tahun.
Karena keunikan dan sejarahnya, Masjid Tuo Pulo Kameng masuk ke dalam salah satu benda cagar budaya dan menjadi destinasi wisata religi, ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan nomor penetapan PM 90/PW.007/MKP/2011 tanggal 17 Oktober 2011.
Kini, selain menjadi tempat beribadah, masjid ini menjadi destinasi wisata yang dikunjungi oleh orang lokal Aceh, mau pun dari luar Aceh. (mri/lno)
Load more