Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas (QS. Az zumar: 10).
Sementara, pendapat lain—yang diceritakan oleh Imam Al-Maziri dan dikutip oleh Iyadh dalam kitabnya Al Gharib dari Abu Ubaid—menyatakan: Ibadah puasa dikecualikan karena puasa seseorang tidak terlihat oleh yang lain. Puasa merupakan ibadah yang ada di dalam hati.
Sedangkan Imam Ibn Al Jauzi yang didukung oleh Al Maziri dan dikuatkan oleh Al Qurthubi mengatakan: “Amal perbuatan manusia sangat mungkin menimbulkan sifat riya’ sehingga dinisbatkan kepada dirinya sendiri, berbeda dengan puasa yang secara dhahir menunjukkan bahwa orang yang menahan diri dari makan dan minum hanya bertujuan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah.
(envato element)
Terakhir, Imam Al Baidhawi menjelaskan ada dua hal yang menyebabkan puasa menjadi istimewa:
Pertama, karena seluruh ibadah dapat dilihat oleh orang lain, sedangkan puasa adalah rahasia antara dirinya dan Allah. Mereka melakukannya dengan ikhlas, dan hanya mencari ridhaNya.
Kedua, karena seluruh amal baik lahir dari harta yang dibelanjakan atau kekuatan fisik yang difungsikan, sedangkan puasa adalah ibadah yang justru berupaya menundukkan nafsu dan melemahkan kekuatan fisik. Untuk kepentingan ini, dibutuhkan kesabaran dalam menahan lapar dan haus, serta dalam meninggalkan hawa nafsu.
2. Dijauhkan dari Neraka
Keutamaan puasa dapat menjauhkan diri dari neraka diambil dari hadits berikut ini.
Dari Said al Khudri RA., Rasulullah bersabda:
من صام يوما في سبيل الله باعد الله وجهه عن النار سبعين خريفا
Load more