Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan jika ingin menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an, maka prinsip penegakkan hukum haruslah dilakukan.
UAS menceritakan bahwa hal tersebut dikatakan Nabi dalam kisah seorang wanita anak kepala suku yang mencuri di zaman rasul.
“Ketika zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam ada seorang perempuan namanya Fatimah bintil Aswad, Fatimah binti anak Aswad hitam jadi Fatimah anak pak hitam kebetulan bapaknya kepala suku, mohon maaf yang mencuri,” cerita UAS.
Kemudian kejadian itu pun dilaporkan dan ketika sampai berita itu ke nabi maka Rasulullah memerintahkan potong tangan, sesuai hukum dalam Islam.
“Kemudian datanglah melobi ke Nabi shallallahu alaihi wasallam. Ya Rasulullah ini anak kepala suku nanti kalau sampai anaknya dipotong tangannya kan malu,” kata UAS.
Mendengar perkataan itu, sontak wajah Nabi Muhammad SAW memerah dan marah.
“Kata Nabi inilah yang menyebabkan orang-orang sebelum kamu dulu dibinasakan Allah subhanahu wa ta'ala,” kata UAS.
UAS kemudian mengatakan bahwa nilai-nilai islam justru banyak diterapkan di negara islam minoritas.
“Nilai-nilai Islam yang mengamalkannya siapa justru bukan orang Islam. Makanya sebagian negeri yang tidak Islam itu persamaannya sudah masyarakat egaliter hukumnya tidak,” kata UAS.
Seperti diketahui, lambang hukum di dunia yang disebut dewi keadilan adalah perempuan sambil memegang timbangan dengan mata tertutup.
“Kenapa tertutup karena dia tidak memilah memilih mau siapapun kalau sudah bersalah mesti di dihukum. Kenapa timbangan karena dia menimbang-nimbang mana yang berat mana yang ringan,” jelas UAS.
Makanya menurut UAS, sebetulnya meski tidak islam namun mereka sudah menerapkan nilai islam.
“Yang kurang tinggal satunya saja tinggal syahadat asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah,” jelas UAS.
UAS kemudian menjelaskan nilai islam yang juga terlihat di negara yang minoritas islamnya seperti antre dan disiplin.
“Masalah mengantri, masalah tertib dan masalah on time tempat waktu ini nilai-nilai Al-Qur’an,” katanya.
Load more