“Karena ketenangan yang hakiki yang sebenarnya itu ada ketika kita menghubungkan ruh kita, hati kita, kalbu kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala,” tambah UAS.
Kemudian UAS menjelaskan bahwa untuk menenangkan hati yang tidak tenang adalah dengan selalu berdzikir.
“Dengan banyak berdzikir mengingat Allah, maka hati akan menjadi tenang,’ kata UAS.
UAS kemudian mengatakan bahwa Nabi memberikan perumpaan antara orang hidup dan orang mati.
“Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan perumpamaan orang yang berdzikir mengingat Allah dan orang yang tidak mengingat Allah, seperti orang hidup dan orang mati,” kata UAS.
Ilustrasi Orang Berdzikir (envato element)
Maka orang yang hidup dikatakan UAS ketika seorang manusia berhasil menghubungkan ruh dan hatinya.
Load more