“Allhamdulilah, bulan ramadhan saat ini rezeki bertambah, penjualan toge panyambungan setiap harinya habis terjual sebanyak 500 bungkus, bahkan terkadang lebih. Ya’ kalau dibandingan dengan penjualan hari biasa, sangat jauh bang, hanya 100 bungkus, itu pun terkadang gak sampai 100 bungkus, sedangkan untuk harga saya jual hanya Rp 15.000 rupiah,”ucapnya.
Bagi masyarkat mandiling menikmati toge panyabungan untuk menu berbuka puasa menjadi tradisi bagi keluarga setiap bulan ramadhan. Salah satu pembeli toge penyabungan Sugian mengatakan Panganan ini manis, juga mengenyangkan, dan menambah stamina selama menjalankan ibadah puasa selama satu hari.
“Sudah tradisi kami bagi warga mandiling setiap bulan ramadhan menikmati toge penyabungan ini. Ditanyakan rasanya, “ya saya rasa, sangat enak sekali karena makanan ini sangat manis, juga cepat kenyang dan saya percaya toge penyabungan ini bisa menambah stamina selama berpuasa dan obati bibir pecah pecah,” kata sugi.
Sugian menjelaskan bagi masyarakat tapanuli selatan yang merantau dikota Medan. Menikmati toge panyabungan dianggap sebagai pengobat rasa rindu dikampung halaman, apabila tidak mudik lebaran.
“Yang saya ketahui dari orang tua kandung, toge panyabungan ini adalah makanan yang disantap bagi masyarakat mandailing, baik pada acara adat serta pesta pernikahan dan kini makanan tradisional ini, terus menerus menjadi salah satu sajian bagi masyarakat mandailing sebagai takjil berbuka puasa,” tutupnya. (Zul/Fhr)
Load more