Ngawi, tvOnenews.com - Seakan tak ingin nuansa Ramadhan terasa sepi, sekelompok anak di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, mengisi waktu untuk berbuka puasa dengan bermain tradisi perang meriam bambu.
Terdapat puluhan batang meriam bambu yang dimainkan di dekat persawahan desa setempat. Untuk menuju lokasi, mereka harus mengangkut puluhan meriam bambu tersebut menggunakan gerobak mini secara beramai-ramai.
Salah satu peserta, Rafael Saputra Graha (12) mengaku tradisi perang meriam bambu ini rutin dilakukan setiap bulan puasa Ramadhan.
“Ini anak-anak main meriam bambu, sambil ngabuburit nunggu waktu berbuka. Senang sekali karena suaranya kencang anak-anak pasti sorak-sorai jadi lupa tidak jadi lapar,” imbuhnya.
Setelah tiba di lokasi yang sudah ditentukan, masing-masing anak memegang meriam bambu miliknya untuk dibunyikan secara bergantian. Dalam permainan ini mereka dibagi menjadi dua kelompok di sisi pinggir jalan kanan dan kiri jalan.
Mereka mencari tempat sesuai keinginan namun tetap menjaga jarak agar tetap aman. Ketika semua meriam bambu sudah dibunyikan secara bergantian, suasana akan menjadi meriah apalagi ada meriam milik salah satu peserta yang tidak bunyi.
Load more