tvOnenews.com - Buya Yahya memberikan penjelasan terkait jumlah rakaat salat tarawih di bulan ramadhan. Apakah dapat dikategorikan sah jika salat tarawih hanya 8 rakaat?
Dilansir dalam salah satu kajian Buya Yahya dalam channel FSRMM TV dengan judul Salat Tarawih 8 Rakaat Apakah Sah? - Buya Yahya" diunggah pada 21 Maret 2023.
"Kita bahas salat witirnya Nabi dulu, karena salat witir ada di bulan ramadhan dan diluar ramadhan," tutur Buya.
Sebuah hadist siti Aisyah tentang tarawih Nabi menyebutkan bahwa, "Nabi tidak pernah melakukan salat lebih dari 11 rakaat, di dalam ramadhan dan di luar ramadhan," ujar Buya Yahya menegaskan.
Salat Tarawih 8 Rakaat Sah atau Tidak? Ini Jawaban Buya Yahya. Source: istockphoto.com
Itu adalah salat witir, yang oleh sebagian orang dijadikan dalil salat tarawih. Bukan itu salat witir, karena di dalam ramadhan, dan diluar ramadhan. Jadi salat witir Nabi, kebanyakan 11 rakaat.
"Rasulullah pernah witir sekali, 1 rakaat, 3 rakaat, 7 rakaat pernah. 11 rakaat. Kebanyakan witirnya Nabi adalah 11 rakaat. Selesai, itu witir Nabi," tambah Buya Yahya menjelaskan pada jamaah.
Buya Yahya menanggapi pertanyaan salah satu jamaah yang menyebut bilangan ini sebagai amalan yang diterima.
Tidak hanya mampu mencerahkan soal apakah sah salat Tarawih 8 rakaat sah dilakukan, namun Buya Yahya juga menjelaskan hukum salat Tarawih 20 rakaat.
Pahala salat Tarawih disebut Buya Yahya termasuk pahala yang luar biasa besar.
"Termasuk suatu amalan yang sangat luar biasa besar pahalanya di bulan Ramadhan ini adalah melaksanakan salat di malam Ramadhan yaitu salat Tarawih," tutur Buya Yahya.
Tarawih telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan hukumnya sunnah yang sangat dikukuhkan berdasarkan kesepakatan para ulama.
"Salat tarawih ini dilakukan oleh Baginda Nabi SAW dan ulama sudah sepakat, bahwasanya adalah suatu kesunnahan yang sangat dikukuhkan," ucap Buya Yahya.
Perihal apakah sah salat Tarawih 8 rakaat, Buya Yahya terangkan Tarawih dengan bilangan ini sah dan menjadi amalan yang diterima.
Salat tarawih 20 rakaat disebut Buya Yahya itu sah dan ia pun berpesan agar tidak dipermasalahkan.
"Yang melakukan 20 rakaat juga sah, karena merupakan amal yang diterima Insyaallah, kenapa, selagi Nabi tidak ada batasannya maka jangan sampai kita mempermasalahkannya," ucap Buya Yahya.
"Kenapa empat mazhab lalu mengambil 20 rakaat kenapa, menggabungkan dua sunnah nabi, pertama sunnah qiyamul lail, melaksanakan ibadah salat di malam Ramadhan, yang kedua adalah sunnah mengikuti khulafaur rasyidin, mengikuti sahabat Sayyidina Umar bin Khattab," tutur Buya Yahya menambahkan.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more