Sleman, tvOnenews.com - Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki banyak sekali bangunan masjid. Tak sedikit pula masjid di Indonesia yang memiliki gaya arsitektur unik dan menarik.
Masjid ini memiliki nuansa arsitektur yang mirip dengan benteng dan istana Kremlin di Moskwa, Rusia. Maka tak heran bila banyak orang menyebutnya dengan nama Masjid Kremlin.
Berdiri di atas tanah seluas 700 meter persegi, masjid ini memiliki sembilan menara kubah yang menjulang tinggi dan berwarna-warni. Mulai dari merah, kuning, hijau, hingga biru.
Satu menara kubah tertinggi berukuran sekitar 26,5 meter, dan delapan kubah lainnya setinggi 20 meter.
Pemilihan sembilan menara kubah sendiri memiliki filosofi sebagai pengingat Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Takmir Masjid An Nurumi 2017-2021 Slamet Budiono Jarot menceritakan, awal mula berdirinya masjid unik ini. Masjid ini dibangun oleh keluarga Hj Umi Nursalim pada tahun 2006.
Ide awalnya adalah saat keluarga Hj Umi Nursalim berangkat ke tanah suci untuk ibadah umroh. Kemudian pulangnya singgah di kota Moskwa, Rusia, dan takjub melihat keindahan istana benteng Kremlin.
"Di Moskwa dia bilang kalau nanti saya dapat rezeki diridhoi oleh Allah, saya ingin mendirikan masjid seperti ini," kata Jarot, Selasa (28/3/2023).
Cita-cita mulia Hj Umi Nursalim akhirnya terwujud pada tahun 2006 dengan mulai membangun masjid mirip Kremlin.
Selama proses pembangunan, dia mempercayakannya kepada seorang arsitek asal Temanggung, Jawa Tengah.
Tak hanya bagian luar di menara yang unik, pada bagian dalam masjid juga memiliki keunikan lain. Yakni adanya rongga langit berukuran cukup besar yang bertuliskan kaligrafi Asmaul Husna.
Kaligrafi tersebut ditulis oleh sejumlah santri dari Temanggung, Jawa Tengah. Kemudian ada juga empat pintu masjid yang menghadap sesuai arah mata angin.
Dalam falsafah Jawa, hal itu bisa diartikan sebagai papat kiblat limo pancer. Yakni empat pintu berukuran sama yang menghadap arah mata angin, dengan tujuan utama menghadap Allah SWT.
"Menurut beliau ini ada empat kiblat satu pancer, jadi muka, belakang, kanan, kiri itu sama, atasnya Allah yang ada di atas. Jadi pintu sebelah timur, selatan, barat, utara, itu sama bangunannya," ungkapnya.
Setelah dua tahun dibangun, bangunan fisik Masjid An Nurumi akhirnya selesai.
Masjid ini kemudian diresmikan oleh Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 9 Agustus 2007.
Menurut Jarot, masjid ini mampu menampung sekitar 200 jamaah. Tak hanya warga sekitar, tapi juga sering menjadi tujuan ibadah warga dari berbagai kota di Indonesia.
Terlebih pada bulan Ramadhan seperti sekarang, jamaah yang datang bisa lebih banyak dari biasanya. Apalagi pada saat sore hari, Masjid An Nurumi menggelar pengajian dan buka puasa bersama.
"Kalau hari-hari pas (Ramadhan) gini lebih dari 200 jamaah yang datang," pungkasnya. (apo/buz).
Load more