Banyuwangi, tvOnenews.com - Selain kuliner, Banyuwangi memiliki tradisi unik selama bulan Ramadhan. Salah satunya, tadarus menggunakan Al Quran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman, Kota Banyuwangi. Selama bulan puasa, warga membaca Al-Qur’an seberat empat kuintal itu.
“Jadi dari tujuh qori Al-Qur'an raksasa ini, satu qori ngaji, dua qori penggeblat atau bagian membalikkan halaman Al Quran supaya tidak sobek dan qori sisanya nyimak dengan tenang," kata Sekretaris Umum Yayasan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, Iwan Aziez Siswanto.
Sama seperti masjid lain, prosesi tadarus digelar setelah sholat tarawih. Setiap malam, para qori ini bisa menyelesaikan bacaan hingga tiga juz, bahkan tidak sampai tengah malam.
Selama Ramadhan, mereka biasanya mengkhatamkan Al Quran tersebut hingga dua kali.
Al Quran raksasa ini ditulis tangan oleh Abdul Karim, warga Dusun Kebunrejo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Dia seorang pensiunan guru Agama Islam di salah satu SMA.
Pembuatan Al Quran ini didasari kecintaannya menulis seni kaligrafi. Kitab ini menghabiskan 32 dus spidol dan 40 dus tinta. Kertasnya didatangkan khusus dari Jepang. Proses pengerjaannya selama enam bulan dan menghabiskan biaya Rp183 juta lebih. Karya fenomenal ini dihibahkan ke Masjid Agung Baiturrahman pada 5 September 2010. Sejak itulah, selama Ramadan, warga membacanya untuk tadarus. (hoa/hen)
Load more