Setiap ayat dibuat dengan detail yang dilengkapi dengan ilustrasi. Misalnya, Surat Al-Baqarah yang merupakan surat kedua dan berarti Sapi Betina. Di dalam lukisan surat ini, juga tergambar sapi dengan di dalamnya juga ada tulisan kaligrafi.
Ia mengaku memang membutuhkan waktu melukis, terlebih lagi ayat suci Al-Quran. Mereka yang membantu melukis harus paham bacaan serta makna dari setiap ayat yang dilukisnya.
Dia mengatakan setiap lukisan juga selalu melalui proses penashihan (koreksi bacaan) oleh ahlinya untuk menjamin kebenarannya.
Khoirul Idawati mengaku biaya untuk membuat museum itu tidak sedikit, lebih dari Rp3 miliar, namun semua untuk ibadah.
Sementara itu, Lukman, salah seorang tim pelukis mengaku membuat lukisan Al-Quran ini harus teliti dan tidak boleh salah, sebab nantinya makna dari tulisan akan berbeda. Selain itu, detail lukisan juga harus diperhatikan.
"Kalau kesulitan itu soal detail. Penulisan harus betul-betul diulang, cek berulangkali. Ini sudah memasuki tahun kelima," kata Lukman. (ant/gol)
Load more