"Ini satu-satunya Masjid peninggalan Raden Trenggono atau Panembahan Bodho. Beliau itu keturunan darah biru di (Kerajaan) Demak tapi dia memilih untuk datang ke sini (Kauman) dan menyebarkan Islam, tepatnya pasca bertemu Sunan Kalijaga," tutur Haryadi.
Panembahan Bodho adalah julukan dari Raden Trenggono yang diberikan oleh Sunan Kalijaga. Konon menurut cerita asal muasal diberi nama Panembahan Bodho yakni ketika dulu Raden Trenggono mendengar suara gemuruh dari arah selatan atau dari pantai selatan.
Suara tersebut dikira oleh Raden Trenggono suara tanda erangan dari perahu Portugis. padahal suara tersebut berasal dari deburan ombak di Pantai Selatan.
" Selain soal suara tersebut, pada saat disuruh Sunan Kalijaga bertapa, Raden Trenggono masih membawa bekal makanan. Karena dinilai kurang pengalaman maka Sunan Kalijaga memberi sebutan Raden Trenggono dengan Ki Bodho," tutur Haryadi.
Jam bancet atau jam matahari di Masjid Sabilurrosya'ad. (Santosa Suparman).
Sementara itu mengenai gelar Panembahan, imbuh Haryadi, didapat saat wilayah terung asal Raden Trenggono dikuasai Mataram
Load more