“Kami permainkan mereka dengan istidraj, mereka tidak sadar, Aku ulur mereka, sesungguhnya tipu dayaku amat sangat kuat,” tambah UAS.
Maka kata UAS, ketika seseorang paham ia mendapatkan istidraj lantas ia bersyukur, maka itu artinya ia bertaubat.
“Jadi dia sadar itu istidraj, lalu dia bersyukur, itu artinya dia taubat, lalu dia taubat, puasa, bayar zakat dan ibadah lainnya, maka ia taubat,” jelas UAS.
UAS kemudian menjelaskan bahwa orang yang sudah bertaubat, sudah seperti tidak berdosa di hadapan Allah. Namun bertaubat ada syaratnya.
“Syarat orang bertaubat kata Sayyidina Abdullah Ibnu Abbas RA itu syaratnya yang pertama menyesal dalam hati, kedua dinyatakan dengan lisan, kemudian ketiga tekad tidak kembali,” jelas UAS.
Kata UAS, jika seseorang hanya mengucapkan di lisan saja namun tetap melakukan maksiat tersebut, artinya dia tidak benar-benar bertaubat.
“Jika mulut astagfirullah tapi perbuatannya tidak, maka dia sedang mengolok-olok,” kata UAS.
Load more