Jombang, tvOnenews.com - Marhaban ya Ramadhan, selamat datang wahai bulan Ramadhan yang mulia. Kira-kira itu yang paling tepat ungkapan yang kita sampaikan atas datangnya bulan Ramadhan dan berakhirnya bulan Sya'ban.
“Setelah sejak bulan Rajab kita berdoa Allahumma baarik lanaa fi rojaba wa sya'bana wa ballighna romadhona, yang artinya Ya’Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab serta bulan Sya'ban dan sampaikanlah kami bertemu dengan bulan Ramadhan,” terang KH Ahmad Junaidi Hidayat.
KH Ahmad Junaidi Hidayat menerangkan, setiap kali bulan Ramadhan tiba Allah telah memberikan penghargaan khusus kepada umat yang senang atas kedatangannya. Karena tanda keimanan seseorang berkualitas adalah merasa bahagia dengan kehadiran Ramadhan.
“Sabda Nabi Muhammad SAW, man fariha biduhuli romadhon, harroma Allahhu jasadahu alan niiran. Seorang mukmin yang gembira dengan hadirnya ramadhan maka Allah mengharamkan jasadnya masuk ke neraka,” jelasnya.
Sambutan gembira yang kita lakukan tentunya sesuai dengan tuntunan Allah, yakni gembira dengan mempersiapkan diri lahir batin mengisi ramadhan dengan berpuasa dan amaliyah yang dianjurkan. Karena banyak sekali pahala yang telah disiapkan Allah untuk umat Islam dalam bulan Ramadhan bahkan dengan nilai berlipat ganda.
Semua kebaikan yang dilakukan para shoimin bernilai ibadah dan mendapatkan pahala, mulai makan sahur, ibadah. Tidur siang, ibadah, makan takjil ibadah. Belum lagi jika ditambah dengan ibadah lain misalnya mengaji kitab-kitab agama, membaca Al-Qur'an, membaca shalawat, i'tikaf, menjaga lisan, sedekah, shalat tarawih, qilyamullail dan sebagainya. Sehingga banyak diantara kita yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala yang disediakan oleh Allah itu.
“Ini yang dimaksud merasa senang ketika bulan Ramadhan tiba. Yang harus kita hindari, merasa senang tetapi dalam hal-hal dan perilaku yang tidak bernilai pahala atau bahkan bernilai dosa. Marilah kita merasa senang dengan kedatangan bulan Ramadhan karena penuh rahmat dan ampunan Allah SWT,” pungkasnya. (usi/gol)
Load more