Jakarta, tvOnenews.com - Ketika Bulan Ramadhan, seluruh umat muslim di dunia menunaikan ibadah puasa. Momen yang paling dinantikan bagi umat muslim.
Selain beribadah kepada Allah SWT, suasana berbuka puasa juga sangat dinantikan oleh masyarakat, khususnya di Indonesia.
Ustaz Adi Hidayat dalam dakwahnya menjawab beberapa pertanyaan dari jemaahnya mengenai hukum bagi umat muslim yang berpuasa tapi meninggalkan Shalatnya.
Seperti apa penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat, simak informasinya berikut ini.
Saat menjalani ibadah puasa, tentunya banyak godaan yang dihadapi. Terkadang merasa lemas dan mengantuk ketika berpuasa. Sehingga sering kali merasakan malas gerak (mager) dan meninggalkan Shalat 5 waktu.
Esensinya menjalankan ibadah puasa berarti menahan hawa nafsu, lapar, haus, juga perbuatan maksiat. Namun, beberapa dari kita masih tidak dapat menahan perbuatan tersebut, khususnya perbuatan maksiat.
Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan hukumnya bagi orang yang melakukan kemaksiatan saat menjalankan ibadah puasa, terutama meninggalkan shalat 5 waktu.
Ia mengatakan Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan kepada umatnya berupa peringatan keras bagi orang-orang yang berpuasa.
“Siapapun orang-orang yang puasa meninggalkan makan minumnya tapi tidak terputus dengan kata-kata yang kotor, yang jorok, perbuatan yang tercela, maka Allah tidak butuh pada puasanya,” ungkap Ustaz Adi Hidayat pada Kanal YouTube Audio Dakwah.
Dari pernyataan diatas, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan dengan tegas bagaimana hukumnya bagi orang yang meninggalkan Shalat juga berbuat maksiat.
“Itu jelas sekali, jangankan masalah sholat, masalah perilaku saja dinilai,” katanya.
Menurutnya, tegas hukumnya bagi orang yang berpuasa namun meninggalkan Shalat.
“Jadi kalau ada orang puasa senang mencuri, senang mencela ya itu kata Nabi, Allah nggak butuh pada puasanya,” tuturnya.
“Anda puasa itu fungsinya untuk menutup maksiat, jika ada orang puasa tapi masih maksiat maka ada masalah dengan puasanya,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Saat berpuasa, seharusnya setiap umat muslim terdapat perisai yang melindungi dari kemaksiatan untuk membuat orang tidak melakukan kegiatan yang dilarang.
“Puasa yang benar itu akan memberikan perisai dari kemaksiatan, maka orang puasa tidak boleh mengerjakan yang ‘kotor’,” ucapnya
“Begitu mengerjakan hal yang ‘kotor’ maka percuma puasanya,” lanjutnya.
Dalam dakwahnya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan saat berpuasa terdapat 2 hal yang harus dihindarkan. Mubthilat yang dimaksud membatalkan langsung, juga terdapat Mufsidat yang merusak puasa.
“Membatalkan langsung seperti makan, minum,” kata Sang Ustaz.
“Yang merusak puasa, ghibah, mencela, berdusta,” terusnya.
Bila seseorang melakukan kegiatan yang tergolong dalam Mubthilat, maka puasanya langsung batal.
Namun, Ustaz peringatkan bagi orang yang melakukan kegiatan yang tergolong dalam Mufsidat. Maka pahala puasanya telah berkurang.
Bukan pahala yang didapat, justru pahalanya bisa saja hilang dan menjadi dosa serta mengakibatkan puasanya menjadi rusak. (kmr)
Load more