Masjid yang dimulai pembangunannya pada tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Wali Kota Surabaya, Soenarto Sumoprawiro ini, dibangun diatas lahan seluas 28.509 meter persegi, dan didesain agar mampu menampung 36.000 jamaah.
Hilmi menambahkan, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, atau yang akrab disebut oleh masyarakat sebagai masjid Agung ini, diproyeksikan untuk mewujudkan konsep masjid secara luas.
Tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadi refrensi Umat Islam untuk menambah khasanah wawasan keagamaan bagi para jamaah.
"Masjid ini merupakan perwujudan konsep masjid secara luas, sebagai islamic center dengan peran multidimensi, dan tentunya menjadi sarana wisata religi yang edukatif, untuk mewujudkan Islam rahmatan lil alamin," imbuhnya.
Masjid Nasional Al-akbar, yang berlokasi di kawasan Pagesangan Surabaya ini, dalam awal pembangunannya, peletakan batu pertama dilakukan oleh Wakil Presiden RI, yang saat itu dijabat oleh arek suroboyo yakni Tri Sutrisno.
Kemudian selesai pada tahun 2000 dan diresmikan oleh Presiden KH Abdurahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur pada hari Pahlawan 10 November 2000.
Load more