Beberapa tokoh di antaranya Yang Dipertuan Muda Riau ke-10 Raja Muhammad Yusuf al-Ahmadi, Raja Haji Ahmad yang merupakan Iman Masjid Sultan Riau Penyengat tahun 1938-1960-an dan Raja Haji Ahmad bin Raja Hasan.
Raja Haji Ahmad dikenal dengan Raja Ahmad Tabib, dokter pribadi Sultan Riau-Lingga yang terakhir. Nama Raja Ahmad Tabib kini diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepri di Tanjungpinang. Aswandi Syahri, Kurator pameran yang juga sebagai Sejarawan Kepri menjelaskan, tujuan pameran ini akhir diadakannya pameran untuk pembuatan katalog kitab koleksi Kutub Khanah Marhum Ahmadi.
Pembuatan katalog menurutnya untuk mengetahui pasti berapa banyak koleksi Kutub Khanah Marhum Ahmadi dan apa saja judulnya. "Selain itu untuk mengetahui kitab apa saja yang dalam kondisi baik dan apa saja yang rusak dan akan dikonservasi," jelas Aswandi.
Pada pameran ini, terdapat 400 judul kitab yang akan disebarluaskan informasinya kepada masyarakat. Kitab itu berupa kitab ilmu pengetahuan serta pendidikan agama Islam. Aswandi mengungkapkan, Kitab dan manuskrip tersebut sebagian dicetak di Pulau Penyengat, namun sebagian dibeli dari luar, diantaranya dari Mesir dan India pada akhir abad 19.
"Raja Muhammad Yusuf al-Ahmadi kala itu pernah membeli kitab dari Turki dan India yang total biaya kala itu seribu Rupiah jaman Hindia Belanda," ungkap Aswandi. Aswandi menambahkan di Pulau Penyengat saat ini masih terdapat ratusan kitab maupun manuskrip yang menjadi koleksi masyarakat karena menjadi bagian dari pusaka keluarga.
Sementara Zikri salah seorang pengunjung pameran mengungkapkan, sangat terkesan dengan kitab dan manuskrip kuno yang menurutnya bisa menambah pengetahun sambil menunggu berbuka puasa. "Pulau Penyengat selama ini dikenal dengan bangunan tua peninggalan kerajaan, ternyata juga banyak kitab-kitab tuanya. ya sambil menunggu berbuka puasa bisa menengok-nengok (melihat) ini," ungkapnya. (Ksh/Fhr)
Load more