Medan, tvOnenews.com - Mendekati pertengahan Ramadhan 1444 H, warga kota Medan mulai berburu kolang kaling di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Sukaramai, Pasar Simpang Limun, Pasar Halat dan Pasar Langgar Medan.
Buah dari pohon aren ini, biasanya dijadikan manisan pelengkap hidangan, selain kue dan menu nikmat lainnya. Untuk menjadikan manisan kolang kaling, harus melalui beberapa langkah agar hasil manis pada kolang kaling menjadi sempurna dan tak muncul rasa asam. Direbus dengan menggunakan daun jeruk purut, ditiriskan lalu diberi gula dan siraman sirup, lalu di diamkan beberapa hari, hingga gula dan sirup menyatu.
Syarifah, salah satu pembeli kolang kaling di Pasar Langgar Medan menjelaskan, manisan kolang kaling ini menjadi menu wajib yang ada di setiap hari raya.
Kolang Kaling untuk Sajian Lebaran
"Oh, kalau kolang kaling ini mana bisa ga buat, wajib ada di hari raya, walau pun cuma sekilo," ungkap ibu rumah tangga warga Ismaliyah Medan.
"Ntah kenapa ya, kalau ga ada manisan kolang kaling ini dirumah, seperti ada yang hilang," imbuhnya sambil sibuk memilih kolang kaling di dalam ember.
Sementara itu, Rahman pedagang kolang kaling asal Binjai ini mengaku penjualannya terus mengalami kenaikan di pertengahan bulan Ramadhan. Dalam sehari ia mampu menjual 100 hingga 220 kg per hari. Dengan harga yang bervariasi mulai Rp10000 hingga Rp12000 per kilogram.
Rahman menjelaskan, perbedaan harga kolang kaling tergantung dari tekstur. Kolang kaling dengan harga Rp10000 tidak boleh dipilih (angkat langsung), sedangkan yang bertarif Rp12000, si buah aren atau buah atap ini boleh di pilih sesuai selera, tebal dan besar.
"Alhamdulillah kak, omzet penjualan mulai bergerak naik sejak 4 hari lalu," tutur Rahman di Pasar Langgar Jalan A.R. Hakim Medan. Senin (3/4/2023).
"Kalau minggu lalu, memang penjualan masih normal, pembeli rata-rata membeli dalam jumlah yang kecil, hanya untuk campuran kolak pisang dan aneka es," pungkasnya.
Ia juga menjelaskan, kolang kaling yang dijualnya berasal dari Sumatera bukan kolang kaling Jawa. Menurutnya bentuk kolang kaling asal Sumatera lonjong dan besar, sementara kolang kaling dari Jawa rata-rata berukuran sedang dan kecil.
Selain untuk dijadikan manisan, ternyata kolang kaling juga kaya akan vitamin dan diyakini ampuh mengobati tulang dan radang sendi serta manfaat lainnya seperti, menigkatkan daya tahan tubuh, obat gatal-gatal, mencegah osteoporisis (tulang rapuh), hidrasi tubuh, sehatkan kulit, kaya akan kandungan serat dan kalsium serta lancarkan pencernaan. (sgh/haa)
Load more