tvOnenews.com - Umat Muslim di seluruh dunia bersemangat dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Berlomba-lomba mengumpulkan pahala dan meningkatkan ibadah sebanyak-banyaknya selama Ramadhan.
Namun, bagaimana jika ada seseorang yang puasa bahkan sebulan penuh Ramadhan tapi tidak melaksanakan shalat.
Apakah puasa Ramadhan orang tersebut tetap diterima oleh Allah SWT?
Ataukah justru ada dosa bagi orang tersebut walau sebulan penuh puasa?
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTUbe Ukhti HTA, berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang hukum orang yang puasa satu bulan penuh tapi tidak pernah shalat.
Berkaitan dengan masalah ini, Ustaz Adi Hidayat langsung memberikan pesan tegas dan meminta untuk berhati-hati.
Pasalnya, perkara semacam ini sudah Nabi Muhammad tegaskan dalam sebuah hadis.
"Awas hati-hati, Nabi pernah menyampaikan peringatan keras, hati-hati hadisnya bahkan hadis yang sangat luar biasa mendekati hadis yang tingkat tinggi derajatnya," tegas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjabarkan isi hadis yang dimaksudnya.
"Maka siapapun orang-orang yang puasa, meninggalkan makan minumnya, tapi dia tidak terputus kata-kata yang kotor, maka Allah tidak butuh pada puasanya."
Berdasarkan hadis tersebut, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa saat melakukan puasa seharusnya jangan dibarengi dengan maksiat.
"Jadi kalau masih ada orang puasa senang mencuri, senang mencela, ya itu kata nabi Allah tidak butuh pada puasanya, ini bahasa yang sangat tegas sekali," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Artinya, jangan coba-coba menyandingkan puasa dengan maksiat," jelasnya.
Maka Ustaz Adi Hidayat mempertanyakan mereka yang bermaksiat saat sedang berpuasa.
"Kalau ada orang puasa tapi masih maksiat, ada yang salah dengan puasanya," tegas Ustaz Adi Hidayat.
Sejatinya puasa adalah perisai dari segala jenis kemaksiatan.
"Puasa yang benar akan memberikan perisai dari kemaksiatan," kata Ustaz Adi Hidayat.
Lantas jika masih melakukan maksiat selama berpuasa, dikhawatirkan puasanya akan jadi tidak bernilai.
"Begitu dikerjakan, tidak ada nilai puasanya," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Dan perlu diingat bahwa dalam puasa itu ada tindakan yang membatalkan secara langsung dan ada yang bersifat merusak.
"Puasa itu ada yang membatalkan langsung, ada merusak," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Misalnya, minum saat puasa tentu membatalkan puasa.
Sementara menggibah itu tidak membatalkan tapi akan merusak dan menghabiskan pahala puasa.
Dari sini Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa meninggalkan shalat yang termasuk sebagai maksiat sehingga akan membuat puasa Ramadhan tidak akan bernilai walau sebulan penuh.
Apalagi shalat 5 waktu adalah ibadah wajib dan menjadi tiang agama bagi umat Islam.
Wallahua'lam.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMIPJ3Qowko3TAQ?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid
Load more