"Itu menara kan dulunya untuk mercusuar, itu gaya Eropa yang tinggi-tinggi itu. Lalu dipakai juga untuk mengumandangkan azan. Kemudian untuk atap masjid itu arsitektur khas Jawa yang seperti atap Masjid Demak. Lalu bangunan utama dan ornamen masjid itu ciri bangunan Arab dan Timur Tengah," ungkapnya.
Tembok masjid cukup tebal terbuat dari batu bata yang direkatkan dengan serbuk tanah liat kering. Pada bagian tepi ditutup dengan lapisan batu.
Tiang penyangga, kusen jendela dan pintu, serta langit-langit masjidnya terbuat dari kayu jati tua.
Secara umum Masjid Nenara masih asli seperti pertama kali dibuat.
Hanya genteng yang dulunya kayu sirap sekarang sudah diganti dengan genteng.
"Dulu masjid ini dua tingkat. Lantai bawah itu untuk naruh barang. Tapi sekarang karena rob, lantai bawah mau tidak mau kena urug. Jadi sekarang hanya lantai atas yang masih bisa dipakai untuk sholat," jelas H Abubakar.
Salah satu keistimewaan masjid ini adalah/ bangunan utama masjid hanya diperuntukkan untuk jemaah laki-laki.
Load more