Gresik, tvOnenews.com - Momen bulan suci Ramadan 1444 hijriah, rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para perajin songkok asal Kabupaten Gresik. Para perajin songkok mulai mengaku kebanjiran permintaan dan pesanan mulai dari wilayah lokal Gresik hingga dari luar Jawa, Minggu (9/4).
Seperti yang dirasakan perajin UMKM songkok nusantara, Muhammad Jefri, dikampung Sindujoyo Kota Gresik. Pada Ramadan tahun ini kerajinannya berupa songkok bermotif simpel serta songkok anak-anak dengan motif masjid nusantara mengalami kenaikan tajam. Untuk order (pesanan) 500 hingga 1000 paket perharinya.
Muhammad Jefry, ketika ditemui tvOnenews.com, mengatakan, saat Ramadan kali ini terjadi kenaikan omzet yang cukup signifikan yakni sebesar 30 hingga 40 persen. Dalam sehari dirinya mendapat pesanan 500 paket (sistem online). Sedangkan pesanan offline mencapai 25 kodi perharinya. Banyaknya permintaan ini sangat disyukurinya mengingat dua tahun lalu permintaannya sepi order karena dampak pandemic Covid-19.
“Membeludaknya permintaan dari konsumen membuat kami kewalahan. Sehingga, tidak lagi menerima orderan,” kata Jefry.
Jefry menjelaskan untuk satu songkok yang bermotif memang dibutuhkan ketelatenan dan keterampilan. Ini karena proses mengerjakannya butuh waktu 30 hingga 60 menit. Namun, itu semua juga tergantung motifnya yang dibuat. Semakin rumit motifnya maka proses pengerjaannya juga lama.
“Harga jual songkok mulai dari Rp75 ribu hingga Rp125 ribu per picis,” paparnya.
Ia pun menambahkan, setiap tahun dirinya selalu berkreasi melakukan motif yang berbeda serta yang lagi tren di masyarakat. Langkah ini diambil agar konsumen tertarik, dan tidak ribet saat dipakai.
“Untuk motif kami selalu berganti-ganti menyesuaikan yang lagi tren di masyarakat. Tahun ini motif yang simpel dan bisa dibuat formal dan sehari-hari,” imbuhnya.
Selain permintaan dari Pulau Jawa, lanjut dia, songkok buatannya saat ini juga banyak diminati pembeli dari luar pulau seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
“Pasca melandainya kasus Covid-19 serta longgarnya aturan pemerintah, membuat order songkok buatan kami terus meningkat. Kondisi ini berbeda dua tahun lalu, perajin songkok tiarap karena tidak ada orderan,” pungkas pemilik Ramli Collection tersebut. (mhb/gol)
Load more