Jakarta, tvOnenews.com - Bulan Ramadhan 1444 Hijriah saat ini menginjak hari ke-19. Itu artinya, hanya tersisa 11 hari lagi untuk kita beribadah di bulan yang suci ini. Pada malam-malam terakhir seluruh umat muslim dianjurkan semakin memperbanyak ibadah karena akan ada malam lailatul qadr.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Baca: Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjamaah)
Artinya:
"Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dari Aisyah).
Awal Mula Lailatul Qadr
Ustaz Abdul Somad menjelaskan awal mula turunnya firman Allah SWT yang menjelaskan tentang malam Lailatul Qadr.
“Suatu ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat lalu bercerita tentang orang sebelum beliau dari Bani Israil, beliau cerita mereka yang amalnya tabarakallah,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Nabi Muhammad bercerita bahwa orang-orang tersebut sudah tua namun sepanjang waktunya sejak pagi hingga malam digunakan untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
“Ada yang usia 80 tahun, siang dia jihad, malam qiyamul lail, tidak pernah buat dosa, kemudian Nabi SAW mengatakan bahwa umur umatku antara 60 atau 70, sedikit yang di atas 70, siang mencari nafkah, malam banyak tidur,” kata Ustaz Abdul Somad.
Mendengar hal itu, para sahabat Nabi bersedih. Namun untuk menghilangkan kesedihan itu, turunlah ayat yang membawa berita baik.
“Turunlah surah Al-Qadr, yang menjelaskan tentang malam lailatul qadr, malam yang lebih baik dari malam yang tak dapat dihitung oleh manusia,” kata Ustaz Abdul Somad.
Qadr artinya mulia, artinya malam itu memiliki kemulian. Hal itu karena malam itu lebih baik dari malam-malamnya, dimana malaikat turun dan naik kembali saat terbit fajar.
“Kalau siang yang paling baik sepanjang tahun adalah 9 Dzulhijah, saat malaikat turun, kita yang tak bisa ke arafah, tapi kita harus puasa, dosa kita diampuni,” kata Ustaz Abdul Somad.
Sementara malam terbaik dalam sepanjang tahun adalah lailatul qadr. Adapun cirinya adalah suasana pagi yang redup.
“Ciri malam lailatul qadr, paginya matahari redup karena kalah cahaya matahari dengan banyaknya cahaya malaikat yang berakhir naik menghadap Allah sampai terbitnya fajar,” kata Ustaz Abdul Somad.
Pada malam lailatul qadr, juga ditetapkan takdir manusia. Oleh karenanya dianjurkan banyak berdoa.
“Disebut juga malam yang ditetapkan segala takdir, takdir global sudah ditetapkan di lauhul mahfudz, tapi takdir tahunan ditetapkan di malam lailatul qadar,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW menyuruh setiap umat muslim untuk mencari malam lailatul qadar di akhir-akhir ramadhan.
“Kuatkan ikat pinggang, mempersedikit dunia, fokus cari ridho Allah SWT,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Memang tahun depan Ramadhan akan datang, ramadhan tetap ada, lailatul qadr juga pasti masih ada, tapi apa kita masih ada saat itu?” tanya Ustaz Abdul Somad.
Oleh karenanya, seyogyanya setiap umat muslim selalu menganggap bahwa Ramadhan tahun ini adalah yang terakhir. Jika tahun depan masih bertemu, anggaplah itu adalah bonus dari Allah SWT.
Tanda-tanda Orang yang dapat Lailatul Qadr
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa tanda-tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadr adalah adanya perubahan ke arah yang lebih baik.
“Ada perubahan, sebelum Ramadhan dia marah marah setelahnya Ramadhan, ia menjadi tenang, rajin ke masjid, senang infaq, semua ibadah yang dijalankan selama puasa terus dijalankan olehnya,” ujar Ustaz Abdul Somad, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official pada Senin (10/4/2023).
Sementara bagi seseorang yang memaknai puasa akan terlihat dari kesehariannya yang semakin takut pada Allah SWT.
“Apa tanda kita memaknai Ramadhan? muncul rasa takut ketika ingin melakukan dosa, meski tak ada yang melihat, ia selalu merasa dilihat oleh Allah SWT,” tandas Ustaz Abdul Somad.
“Merasa selalu dilihat Allah, itulah hakikat puasa,” tambah Ustaz Abdul Somad.
Load more