“Apakah boleh berobat kepada orang non muslim? Jawabannya adalah jika itu pengobatan yang sifatnya mengandalkan keahliannya maka hal itu bukan sekadar boleh, memang kita diperintahkan. Untuk kita bertanya kepada orang yang punya keahlian,” ungkap Buya Yahya.
Dalam ceramah tersebut Buya Yahya mengatakan bahwa seorang muslim diperbolehkan untuk berobat pada non-muslim, jika berkaitan dengan keahlian. Keahlian yang dimaksudkan adalah sesuatu yang dipelajari secara dhahir.
Keahlian ini bukan hanya terbatas pada keahlian kedokteran namun juga mencakup keahlian dalam memijat juga. Buya Yahya mencontohkan bahwa jika seorang laki-laki muslim ingin pijat pada laki-laki non-muslim maka diperbolehkan.
Meski begitu, Buya Yahya juga mengatakan bahwa ada yang perlu diperhatikan dalam mencari pengobatan, yakni jika sudah membawa-bawa keyakinan.
“Jadi sebatas keahlian maka Anda boleh, tapi jika sudah dihubungkan dengan keyakinan, maka ini menjadi kisahnya berbeda. Ini bukan membawa pada si A si B. Misalnya ada orang dengan cara pengobatan, lalu orang tersebut dengan keyakinannya, minta pada yang diyakini untuk menyembuhkan (penyakit Anda), maka Anda nggak boleh datang,” ungkap Buya Yahya.
Pasalnya, hal ini punya risiko besar untuk mengubah keimanan seseorang. Namun selagi tidak ada hubungan dengan hal-hal yang berbau keyakinan maka boleh saja pergi. Hal ini berlaku baik ke dokter, tukang pijat, maupun pengobatan alternatif sekalipun.
Load more