Lumajang, tvOnenws.com – Jembatan Besuk Kobokan atau yang dulu dikenal dengan nama Gladak Perak yang terletak di kilometer 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang, sejak dua hari terakhir ramai dipadati ribuan warga yang datang silih berganti, meskipun belum diresmikan.
Pada tahap uji coba ini, lokasi jembatan ini menjadi tempat favorit warga sekitar untuk ngabuburit menanti waktu berbuka puasa. Seperti yang terlihat pada hari ke 19 bulan puasa, Senin (10/4) sore ini.
Banyak aktivitas yang dilakukan warga di sekitar lokasi yang terdapat sebuah jembatan gantung, serta jembatan konstruksi baja utama yang merupakan penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini. Dari hanya duduk-duduk menikmati suasana sore di atas jembatan, berswafoto hingga memilih duduk dan menunggu makanan di sejumlah warung dadakan di lokasi.
Sebagian warga juga terlihat memantau anak-anaknya bermain di pinggir hilir sungai Besuk Kobokan, sambil melihat pemandangan alam sisa terjangan awan panas dan banjir lahar Gunung Semeru.
Nanis Su’udah, warga Desa Labruk Kidul Sumbersuko, sengaja datang untuk ngabuburit bersama keluarganya ke lokasi ini, karena merasa penasaran setelah informasi dibukanya jembatan ini ramai di media sosial.
“Tadi berangkat jam 4 sore dari rumah, sama suami dan anak-anak naik motor. Terus terang sejak dulu saya pengin main kesini. Sengaja datang untuk ngabuburit dan buka puasa disini. Saya bawa menu buka puasa sendiri.Di sini suasananya lumayan enak. Bisa foto-fotoan dan lihat bekas erupsi semeru,” kata Nanis, Senin (10/4).
Tidak semua warga menunggu waktu buka puasa dan berbuka di lokasi sambil membawa bekal maupun pesan di warung di sekitar jembatan. Nur Rohman, memilih pulang ke rumah untuk berbuka bersama keluarga setelah ngabuburit di Jembatan Besuk Kobo’an karena rumahnya tidak jauh dari lokasi ngabuburit.
"Biasanya 20 menit jelang waktu buka, saya sudah pulang, karena rumah saya dekat dari sini," kata warga Desa Pasirian ini.
Baginya, ngabuburit di sekitar Jembatan Besuk Kobokan suasananya cukup nyaman dan menyenangkan sambil menunggu waktu berbuka puasa. Dulu, dia mengaku cukup sering ke ngabuburit di jembatan ini.
“Dulu, sebelum jembatan ini putus diterjang awan panas semeru, hampir seminggu sekali setiap bulan puasa saya selalu ngabuburit di sini. Apalagi sekarang jembatannya semakin bagus dan indah, mungkin makin sering-sering main kesini, apalagi aspalnya juga mulus” jelasnya.
Jembatan Curah Kobokan ini merupakan jembatan pengganti jembatan lama yang dikenal dengan nama Gladak Perak yang putus akibat diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 silam.
Jembatan ini diklaim menjadi jembatan konstruksi terpanjang pertama di Indonesia, yang memiliki panjang 140 meter, yang membentang diatas aliran sungai Curah Kobokan. Sejak 2 hari terakhir, meskipun belum dibuka secara resmi dan masih dalam tahap uji coba, jembatan ini sudah bisa dilalui masyarakat dan semua jenis kendaraan. (wso/gol)
Load more