Dengan kekuatan itu ia bisa melepaskan diri dan membuat tiang utama goyah, hingga pada akhirnya tiang itu berhasil dijatuhkan diikuti oleh atap bangunan yang juga jatuh menimpa pasukan yang ada di bawahnya.
Tak ada yang selamat dari kejadian itu, termasuk istri Syam’un. Satu-satunya orang yang selamat dari peristiwa itu adalah Syam’un, berkat munajatnya kepada Allah.
Referensi: Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub (Bab Keutamaan Lailatul Qadar) : 259-260.
Penulis: Sofyan Qurthuby-Santri Nahdlatul Ulama (NU)
Load more