تَرْمِيْهِمْ بِحِجَا رَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ
"yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,"
(QS. Al-Fil 105: Ayat 4)
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ
"sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."
(QS. Al-Fil 105: Ayat 5)
Melansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), Abrahah adalah penguasa Yaman beragama Kristen yang memerintah setelah ia membunuh ‘’dzu nuwas’’ sang penguasa Yaman pada saat itu.
Abrahah menguasai Yaman setelah melengserkan kekuasaan ‘’dzu nuwas’’.
Mengetahui hal itu, Raja Najasy yang saat itu menguasai sebagian wilayah Yaman dan negara Eritrea (Afrika Timur) marah dan mengirim pasukan berjumlah 3000 untuk memerangi Abrahah yang pada saat itu sudah menguasai seluruh wilayah Yaman. Hanya saja pasukan Najasy yang dikirim untuk memerangi Abrahah ini berbalik dan berpihak kepada Abrahah. Setelah Abrahah memperkuat kekuasaannya di Yaman, ia menggelari dirinya sebagai raja.
Sebagai seorang raja, Abrahah mulai membangun serta memperbaiki kota Yaman dan membuat perjanjian damai dengan suku suku Arab pada saat itu.
Salah satu pembangunan penting yang dilakukan oleh Abrahah adalah memperbarui bendungan ‘’Ma’rib’’ atau yang dulunya dikenal sebagai bendungan kaum Saba yang terkenal sebagaimana yang Allah ceritakan dalam surah Saba’, surah ke 34.
Load more