Ketika ia selesai membangun bendungan tersebut, ia membuat perayaan yang sangat besar yang menarik perhatian bangsa Persia dan Byzantium untuk beraliansi dengan Abrahah karena pengaruh kekayaan wilayah yang ia miliki.
Semakin hari, Abrahah merasa kekuatannya sudah melebihi apapun, terlebih lagi ia mendapat dukungan dari dua imperium besar, Persia dan Byzantium.
Abrahah yang merasa kekuasaannya sudah cukup kuat dan stabil, ia mulai berpikir untuk memperluas wilayahnya ke seluruh wilayah Arab dan menjalin hubungan dagang dengan kerajaan kerajaan lain disekitarnya.
Ia mulai mengarahkan pandangannya ke wilayah Mekah yang terletak di jantung kota hijaz.
Adapun alasan atau sebab penyerangan Abrahah bukan hanya karena faktor agama, tetapi ada tiga alasan mengapa Abrahah memilih kota Mekah untuk dihancurkan:
Mekah yang terletak di tengah wilayah Arab ini menjadi posisi yang sangat strategis untuk jalur perdagangan dengan Byzantium yang menguasai wilayah laut Mediterania dan laut merah sedangkan Persia menguasai wilayah Samudra hindia dan teluk Arab.
Kerajaan Byzantium memiliki kesamaan dengan Abrahah, yaitu sama sama memeluk agama Kristen yang menjadikan hubungan antara mereka menjadi sangat kuat.
Hal ini dapat dilihat bagaimana orang Byzantium dibawah perintah dari uskup alexandria membantu Abrahah untuk membangun beberapa gereja di wilayah Abrahah.
Abrahah juga menjadikan Uskup Alexandria sebagai pengawas langsung pergerakan keagamaan yang terjadi di wilayah Arab.
Ada satu hal penting yang harus diketahui, bahwa Abrahah membangun sebuah gereja di kota Sana’a Yaman yang dinamakan dengan gereja Qolis atau Qolsin.
Abrahah meminta bantuan Uskup Alexandria dan orang orang najasyi untuk pembangunan gereja ini.
Load more