Setelah itu, calon jamaah diharapkan memperhatikan penerbangan. Pastikan ada tiket. Biasanya penipuan umrah rata-rata tiketnya tidak ada. Ada tiket berangkat, pulangnya tidak ada misalnya.
"Maka tolong pastikan setelah travel-nya berizin, tahu jadwalnya ada tiket berangkat, tiket pulangnya. Jangan mudah dibohongi, karena sebagian modusnya mereka berlindung dengan kalimat Pak, Bu, ibadah adalah keyakinan jadi tolong yakini, masa gak yakin kalau kami sudah ada tiket," katanya.
Kasus tersebut, lanjutnya, sering terjadi, jamaah mudah percaya. Kemudian, Berijabah huruf terakhir h yakni pastikan hotel di Makkah, di Madinah, jangan sampai tidak ada hanya karena percaya pada pembimbing.
"Pak, masak enggak percaya, sudah dijamin travel tapi ternyata hotelnya belum ada di sana, akhirnya terlantar," katanya.
Hal terpenting lainnya yakni kepastian visa, karena beberapa kasus orang sudah memiliki tiket, tidak mendapatkan hotel sehingga terpaksa menginap di hotel bandara di sana dan ternyata belum ada visa.
"Kami terus melakukan pengawasan sesuai kewenangan kami yaitu yang berizin. Untuk yang tidak berizin kami sudah punya tim dengan Polri, kemudian kami berharap kepada masyarakat selalu mewaspadai dengan lima pasti umrah atau lima pasti haji tadi," katanya.
Nur Arifin menambahkan referensi umrah sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 777 Tahun 2021, harga referensi era pandemi dan sampai sekarang setelah pandemi belum ada pencabutan dokumen yaitu Rp 26 juta.
Load more