Jakarta, tvOnenews.com - Pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya saat ganjil, seluruh umat muslim dianjurkan melakukan itikaf dan perbanyak ibadah karena akan ada malam Lailatul Qadar, salah satunya adalah dengan melakukan itikaf.
Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan dari segi bahasa itikaf itu artinya menetap di suatu tempat.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan kesejahteraan Lailatul Qadr akan diturunkan pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata Rasulullah SAW beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:
تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ
Artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (HR. Bukhari & Muslim).
Sementara untuk batas minimalwaktu itikaf, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa ada perbedaan antara mazhab Maliki dan Syafii.
“Menurut mazhab Maliki syarat itikaf menyatukan siang dan malam jadi kalau dia masuknya sekarang jam 06.00 baru disebut itikaf kalau dia keluar jam 06.00 besok pagi,” ujar Ustaz Abdul Somad.
“Kalau Mazhab Syafi'i lebih lama dari rukuk sudah dianggap itikaf,” tambah Ustaz Abdul Somad.
Load more