tvOnenews.com - Ketika hari raya Idul Fitri tiba, pasti salah satu tradisi yang sering dilakukan adalah saling meminta maaf.
Baik itu keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, semuanya melakukan tradisi maaf-maafan selama momen Idul Fitri.
Bahkan ada yang saat Idul Fitri rela menempuh perjalanan jauh demi bisa bermaaf-maafan dengan keluarga.
Sebagai seorang Muslim, tentu harus mengetahui hukum dari sebuah perbuatan sebelum melakukan amalan, termasuk soal tradisi maaf-maafan di Idul Fitri.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Islam Kaffah, berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang hukum tradisi minta maaf saat hari raya Idul Fitri.
Terkait hal ini, Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa meminta maaf kepada sesama manusia itu hendaknya dilakukan setiap saat tanpa harus menunggu Idul Fitri.
"Tentang masalah minta maaf tidak musti menunggu Idul Fitri," kata Ustaz Abdul Somad.
Dan menurut Ustaz Abdul Somad, tradisi maaf-maafan adalah tradisi yang ada di Indonesia dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
"Jadi mohon maaf lahir dan batin itu adalah tradisi kita," ujarnya.
Ustaz Abdul Somad mengaku tidak menemukan tradisi maaf-maafan ini pada orang Mesir ataupun Maroko.
"Jadi kita tetap minta maaf ya langsung setelah kekhilafan, kesalahan langsung minta maaf," ujarnya.
Sehingga tidak ada tradisi minta maaf saat hari raya Idul Fitri seperti di Indonesia.
Lantas apa itu berarti tradisi minta maaf selama Idul Fitri ini adalah sesuatu yang salah dan berdosa menurut Ustaz Abdul Somad?
"Tapi tradisi itu baik bukan berarti salah, bid'ah, bukan," tegas Ustaz Abdul Somad.
Menurut Ustaz Abdul Somad, tradisi maaf-maafan ini tetap menjadi hal yang bernilai positif karena mengajak manusia untuk saling bermaaf-maafan sehingga tidak menjadi satu hal yang dilarang dalam Islam.
Wallahua'lam.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more