Dikutip dari situs BMKG, gerhana matahari hibrid ini dapat diamati di beberapa wilayah di Indonesia. Mulai waktu Indonesia bagian barat hingga waktu Indonesia bagian timur.
Tak hanya itu, penentuan kapan akan terjadinya gerhana matahari menurut Muhammadiyah juga diketahui dari hasil perhitungan hisab yang diyakini tidak akan meleset.
Termasuk juga perhitungan hisab untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriyah. Bahkan juga diyakini setelah terjadi gerhana matahari dipastikan esok hari sudah berganti bulan.
“Muhammadiyah selama ini memang mempedomani hisab atau menghitung astronomi Falaq sebagai penentuan awal bulan Komariyah dan sebagainya, termasuk penentu kapan terjadinya gerhana bulan atau matahari,” tutup Agus. (men/hen)
Load more