"Di setiap ramadhan, marak orang-orang berlomba berbuat kebaikan, termasuk memberikan THR kepada saudara, anak, ponakan, sepupu, dan lain-lain. Dengan harapan agar mereka bahagia dan pahala yang berilpat ganda. Namun di sisi lain, ada utang yang harus dibayar. Mana yang harus kita dahulukan buya, bagi-bagi THR setahun sekali atau membayar utang," ujar salah satu jamaah bertanya pada Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan bahwa membayar utang yang lebih diutamakan ketimbang membagikan THR, terlebih jika utangnya sudah jatuh tempo.
"Jika utang sudah jatuh tempo, maka lebih utama membayar utang terlebih dahulu. Jangan berbuat baik dengan hawa nafsu. Biasanya hanya ingin disanjung saja," terang Buya Yahya.
Menurut Buya, orang yang mengutamakan bagi-bagi THR daripada membayar utang, biasanya orang tersebut hanya ingin disanjung dalam hidupnya.
Apalagi jika karena orang tersebut merasa sudah mapan hidup di kota besar tempatnya bekerja, lalu ketika balik ke kampung halaman dengan berbagi-bagi THR.
"Ada orang hidup di kota, kalau pulang gak berani, kenapa? Karena kalau pulang harus bagi-bagi duit, pamer kalau dia sukses. Padahal dia mobilnya mobil rental, ini orang yang pengen hidupnya ingin dilihat orang saja bukan tau hakekat," tambah Buya Yahya menjelaskan.
Menurut Buya, sebaiknya umat muslim tidak memaksakan keadaan, terlebih jika memang uang untuk THR tersebut berasal dari sebuah pinjaman atau berutang.
Load more