(Pexels)
“Itu yang mahal. Jadi poinnya ketika kita mampu mensyukuri nikmat menunaikan ibadah di bulan ramadhan kemudian mampu mengaktualisasikan semua nikmat itu dengan meneruskan konsisten semua ibadah kita, itu yang diapresiasi tinggi oleh Allah, itu esensinya,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Jadi bukan hanya dihitung, esensinya bagaimana kita bisa menjaga spirit Ramadhan kita sehingga berlangsung kontinu sehingga berlangsung hingga akhir ramadhan dan berlanjut di 11 bulan berikutnya, seakan-akan kita sedang puasa selama satu tahun,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian jika melihat dari tekstual dan kontekstual, maka puasa 6 hari di bulan Syawal amatlah penting.
“Maka jika dipadukan secara tekstual pahala seakan-akan pahala didapatkan selama 1 tahun, secara kontekstual ia terjaga selama 1 tahun dengan spirit puasanya, meningkat ibadahnya menghindari dosa sampai bertemu di ramadhan berikutnya dan dia ada kebanggaan saat bertemu Rabbnya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Hal ini karena kata Ustaz Adi Hidayat, ada dua kebahagiaan bagi setiap orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
“Ada dua kebahagiaan bagi siapa yang menunaikan puasa, yang pertama saat berbuka, saat puncaknya memasuki idul fitri. Kedua saat menghadap Rabbnya, bawa pahala puasanya karena berhasil menaklukkan nafsunya dan berhasil menjaga ritme puasanya dengan kondisi spiritual yang baik hingga wafatnya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Puasa Syawal dapat dikerjakan mulai hari kedua setelah Idul Fitri sampai akhir bulan syawal.
(u-report)
Load more