Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu rukun dari setiap ibadah adalah membaca niat. Niat wajib dibaca, termasuk ketika menjalankan ibadah puasa Syawal.
Wajibnya membaca niat didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu tergantung pada niat.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Baca: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
(envato element)
Dikutip dari NU online, seseorang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Sementara untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut lafalnya niat puasa syawal ketika dibaca siang hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya,
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
(unplash.com)
Puasa Syawal dapat dikerjakan mulai hari kedua setelah Idul Fitri sampai berakhirnya bulan ke-10 dalam kalender hijriah ini.
“6 hari ini bisa dilakukan berturut-turut misal langsung hari ketiga setelah idul fitri. Tapi jika waktu terpisah karena ada kegiatan lain yang tak bisa ditinggalkan, misal halal bihalal, silaturahmi boleh dijeda, bahkan waktunya terbentang hingga akhir syawal,” jelas Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip dari kanal YouTubenya pada Selasa (25/4/2023).
“Berurutan baik, tidak berurutan juga tidak masalah,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
(envato element)
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jika seseorang masih memiliki utang puasa Ramadhan, maka yang harus didahulukan adalah membayar atau qadha puasa ramadhannya.
“Memang benar qadha puasa ini masih bisa dikerjakan hingga bulan Syaban tahun depan, namun kita tak tahu kapan ajal datang, daripada berpulang dengan status berutang, maka lebih baik selesaikan qadha dulu baru kemudian mengerjakan puasa sunnah Syawal, dengan waktu yang tersisa dan dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
(tim tvOnenews)
Puasa syawal memiliki banyak keutamaan. Dalam sebuah riwayat Muslim, dikatakan siapa yang berpuasa enam hari di bulan Syawal seperti puasa setahun lamanya, berikut isi hadits tersebut.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعُهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR. Muslim).
Wallahu a’lam.
(put)
Load more