Buya lebih lanjut menjelaskan bahwa waktu dhuha terbentang dari matahari terbit hingga setinggi qadra ramhin.
Adapun yang dimaksud Qadra Ramhin ialah saat matahari terbit meninggalkan landasannya, ketinggian matahari dengan tanah diperkirakan satu tombak.
"Itu perkiraan saja, mungkin sederhananya ialah di bawahnya (celah matahari dengan permukaan tanah) bisa dikasih matahari lagi," lanjutnya.
Sementara itu, waktu paling afdhal dan paling utama menunaikan ibadah shalat dhuha adalah ketika panas matahari mulai menguat, yaitu di seperempat waktu siang.
Dalam kisaran waktu, diumpamakan rentang waktu siang hari dibagi menjadi empat, maka waktu yang paling bagus mengerjakan shalat dhuha adalah tiga jam setelah matahari terbit.
"Itu adalah waktu yang paling tepat, paling bagus kalau kita ingin melakukan Salat Duha," terang Buya Yahya.
"Waktu Dhuha adalah saat matahari mulai meninggi meninggalkan landasannya setinggi tombak. Setelah itu meninggi lagi dan mulai panas, itulah waktu utama shalat dhuha," tegasnya lagi.
Ilustrasi (unsplash)
Shalat dhuha dapat dikerjakan paling sedikit 2 rakaat, namun bisa juga dilaksanakan 4 rakaat, 6 rakaat, dan paling banyak 8 rakaat.
Load more