"Tanda mani yang kedua adalah terasa ada kelezatan yang khusus, lezat waktu keluar yang khusus. Dan kekhususan ini tidak bisa diceritakan kecuali kepada orang yang punya pengalaman sama, maka gak usah dibahas," sambungnya.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa, kelezatan ini bukan seperti saat anda menikmati es degan saat anda di kendaraan, berada dalam tol dan ingin buang air kecil, mencari toilet susah, tiba-tiba anda menemukan toilet, dan anda merasa lezat.
"Jangan diceritakan kepada orang yang memiliki pengalaman sama. Kalau tidak pernah keluar mani anda ceritakan lezatnya air keluar mani, tidak akan paham dia," papar Buya Yahya.
Menurut Buya Yaha, seperti orang yang tidak pernah makan buah manggis, anda ceritakan manisnya manggis dia cerewet apakah manisnya kayak kurma atau kayak gula kayak permen.
Lalu anda kasih ke dalam mulutnya buah manggis nanti baru dia akan tau seperti apa rasanya.
"Jadi gak usah dibahas, maka para asatid, enggak usah mengkhayal-khayalkan cara merasakan keluar mani, itu adalah urusan kurang ajar," papar Buya.
"Sudah, keluar mani, ada kelezatan yang khusus. Selesai. Namun orang yang salis ini tidak akan merasakan, karena keluarnya rembes," tegas Buya Yahya.
Load more