tvOnenews.com - Memiliki keturunan yang baik tentu menjadi idaman bagi setiap pasangan suami istri (Pasutri). Namun tidak semua pasutri mendapat kemudahan untuk mempunyai anak.
Perkara yang mudah bagi Allah untuk memberikan keturunan bagi siapa saja yang Ia kehendaki. Termasuk kepada mereka yang sudah tua bahkan divonis sulit mendapat keturunan karena penyakit tertentu.
Kisah Nabi Zakaria yang sudah renta dan istrinya divonis mandul itu terlukiskan dalam surah Al-Imran ayat 38-41 dan Al-Anbiya ayat 89-90.
Al-Quran mengisahkan bahwa doa di atas dipanjatkan oleh Nabi Zakaria pada usianya yang telah lanjut. Ketika tulang-tulangnya telah rapuh dan rambutnya semakin memutih.
Nabi Zakaria memanjatkan doa kepada Allah untuk mendapatkan keturunan. Ia sangat prihatin karena tidak dikaruniai keturunan, sehingga merasa khawatir tidak akan ada yang meneruskan perjuangan dakwahnya.
Selain usianya telah udzur, istrinya pun disebut-sebut mandul. Namun Nabi Zakaria tetap optimis Allah akan mengabulkan doanya.
"Dan Engkaulah Pewaris yang paling baik," sebagai ungkapan pasrah kepada Allah tentang kekhawatirannya.
Penyerahan seperti ini adalah bagian dari etika berdoa yang selalu dilakukan oleh para nabi, sehingga kemudian doanya dikabulkan Allah.
Nabi Zakaria senantiasa memanjatkan doa kepada Allah untuk mendapatkan keturunan yang baik sebagai pelanjut perjuangannya. Beliau juga memanjatkan doa:
رَبِّ لَا تَذَرُنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Rabbi la tadzarni fardan wa anta khairul waritsin
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah Waris yang paling baik." (Al-Anbiya: 89).
Allah Maha Tahu atas keprihatinan hamba- Nya. Lalu doa Zakaria pun dikabulkan.
"Maka kemudian Kami mengabulkan doa Zakaria, dan Kami anugerahkan kepadanya seorang anak bernama Yahya, dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik. Dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas, serta mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami." (Al-Anbiya': 90).
Dalam surah Al-Imran ayat 39-41 dijelaskan bahwa Nabi Zakaria memanjatkan doa di dalam mihrabnya dengan doa sebagai berikut:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Terjemahan
Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri shalat di mihrab: "Sungguh Allah telah memberikan khabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang menahan diri dari pengaruh hawa nafsu, dan se- putera bernama Yahya, yang membenarkan kalimat yang datang dari Allah, menjadi ikutan, orang nabi dari keturunan orang-orang shalih.
Nabi Zakaria yang heran kemudian bertanya "Bagaimana aku bisa mendapatkan anak sedang aku Lalu Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagai- sudah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?" Allah berfirman: "Demikianlah, Allah berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya."
Zakaria berkata: "Berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya adalah kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama Tuhan- mu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari."
Load more