Jakarta, tvOnenews.com - Seorang perempuan bernama Siti Aisyah sontak menjadi perbincangan. Siti Aisyah mendadak terkenal bukan karena flexing atau kasus yang ia lakukan, namun karena kedermawanannya.
Siti Aisyah pernah mewakafkan hotel yang kemudian disulap menjadi sekolah.
Ia bahkan juga mewakafkan Rumah Makan Pecel Pincuk yang saat itu sedang ramai-ramainya. Rumah makan itu diserahkan kepada Yayasan Dai Muda Indonesia di Jawa Timur.
Siti Aisyah adalah pengusaha asal Surabaya yang berdomisili di Jakarta. Ia memiliki putra dan dua orang putri.
Putri pertamanya bernama Intan Fauzia, dan yang kedua Atina Maulia, pendiri Vanilla Hijab, salah satu brand lokal yang sedang viral.
Siti Aisyah mengaku pernah gagal dengan pernikahan pertamanya. Namun kegagalan itu dijadikannya sebagai introspeksi diri dan bangkit.
Menurut Siti Aisyah, kegagalan rumah tangganya itu karena ia tidak menjalani nasihat ibunya tentang kejujuran.
“Ibu saya mendidik kejujuran diatas segala-galanya, itu terbukti di saya, rumah tangga pertama saya berantakan,” kata Siti Aisyah.
Setelah tiga tahun kemudian ia menikah lagi dan mengaku mendapatkan hidayah setelah dipanggil oleh ayahnya.
“Ayah saya yang menekan saya, sini kamu, ini ayat Waman Yattaqillaha, Barang siapa bersungguh-sungguh akan diberi jalan keluar, diberi rezeki dari banyak penjuru. Tapi ada lanjutannya barang siapa kufur laknat Allah amat pedih, dengar itu remnya pakem,” ujar Siti Aisyah.
Ia mengaku bandelnya saat itu ia dikarenakan orang tuanya yang sukses.
“Sekolah ayah saya yang bangun, guru lihat saya bandel tak apa,” katanya.Namun ibunya menanamkan, meski bandel namun shalat tidak boleh tertinggal.
“Tapi saya dulu minta diskon, kalau libur saya shalatnya libur,” kata Siti Aisyah.
Kemudian setelah menikah untuk kedua kali, Siti Aisyah mengaku berjanji kepada dirinya bahwa ia bosan dengan kenakalannya.
“Waktu akad nikah, saya bosen nakal, saya akan bina dengan kejujuran,” tandas Siti Aisyah.
Dari pernikahan itulah, ia mendapatkan dua orang putri.
“Dapat anak dua perempuan, yang satu owner Vanilla Hijab yang satunya CEO nya,” ujar Siti Aisyah.
Sebagai ibu, Siti Aisyah memiliki jabatan sebagai penasihat di brand lokal hijab yang viral tersebut.
Bahkan pada Ramadhan 1444 Hijriah lalu, sederet artis menjadi model dalam fashion show koleksi Lebaran 2023 dari brand lokal Vanilla Hijab.
Siti Aisyah mengaku belajar berbagi karena melihat kedua orang tuanya.
“Orang tua saya itu hotel mau dibeli Megawati, malah diberikan ke Nahdlatul Ulama,” ujar Siti Aisyah.
Ia mengaku kedermawanannya belum tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kedua orangtuanya.
“Orang tua saya setiap tahun panggil yang belum haji, tanah dimana-mana lalu panggil yang butuh lalu diwakafkan di jalan Allah,” kata Siti Aisyah.
Meski mampu membeli barang-barang mewah, namun Siti Aisyah mengaku tak pernah memiliki tas branded.
“Allah menitipkan harta bukan untuk beli kapal pesiar, tas hermes,” kata Siti Aisyah.
“Saya tak punya tas branded, saya mau brandednya Allah aja,” tambahnya.
Siti Aisyah mengaku selalu bahagia setelah membagikan hartanya. Ia juga yakin bahwa dengan berbagi maka Allah akan ganti dengan jumlah yang lebih banyak.
“Berbagi 1 diganti 10, ada lebih dalam Al Baqarah diganti 1, 700 kali, kenapa harus pelit di jalan Allah,” kata Siti Aisyah.
Kedua Putri Siti Aisyah, Intan Fauzia dan Atina Maulia yang Bisnis Vanila Hijab (Ist)
Siti Aisyah memiliki dua orang putri yakni Intan Fauzia dan Atina Maulia.
Intan Maulia sang adik merupakan pendiri dari Vanila Hijab, sementara kakaknya kakaknya Intan Fauzia menjabat sebagai CEO.
Dalam membangun kerajaan bisnis, Vanilla Hijab mempekerjakan tukang jahit keliling hingga orang-orang yang sempat putus sekolah.
Tak hanya itu, Intan dan Atina pernah rela meluncur ke Suriah untuk menyandangi umat Muslim yang sedang dilanda musim dingin.
Siti Aisyah mengaku bahwa ia bercita-cita memiliki anak-anak pengusaha yang seperti Ustman bin Affan.
“Cita-cita kita Usman, kenapa vanila bisa seperti itu ya karena itu,” kata Siti Aisyah.
Ia mengaku bahwa anak-anaknya lebih dari dirinya dalam berbagi.
Siti Aisyah pernah mewakafkan rumah makan Pecel Pincuk Surabaya miliknya yang berlokasi di Jalan Jemursari 189A Surabaya Resto melalui Baitul Maal Hidayatullah di jakarta, untuk kemudian diserahkan kepada Yayasan Dai Muda Indonesia di Jawa Timur.
"Resto ini diwakafkan oleh ibu Siti Aisyah bukan karena sepi, tapi justru saat tengah dalam performa terbaiknya, dimana resto sedang ramai-ramainya," terang Ahmad Fatoni, Ketua Dai Muda Indonesia Jawa Timur.
Resto Pecel Pincuk Surabaya yang diwakafkan oleh pengusaha sukses asal Surabaya ini, kini dimanfaatkan sebagai pesantren mahasiswa, untuk mencetak para dai muda, serta dijadikan kampus entrepreneur, guna membekali para dai muda, untuk meluruskan niat dakwah.
"Kami tidak tahu kapan pastinya resto tersebut diwakafkan kepada BMH, namun yang pasti BMH menyerahkan kepada Yayasan Dai Muda Indonesia pada September 2022 lalu, untuk dimanfaatkan sebagai sarana mencetak para dai muda sebelum terjun ke masyarakat," tambahnya.
Saat ini, pesantren mahasiswa yang dulunya merupakan resto Pecel Pincuk Surabaya berlantai dua milik Siti Aisyah yang sudah diwakafkan tersebut, dihuni oleh 15 santri mahasiswa asal berbagai daerah.
Selain mendapatkan berbagai ilmu agama sebagai bekal dakwah sebelum terjun ke masyarakat, para mahasiswa ini juga dibekali keahlian berbisnis, sebagai upaya meluruskan niat para da’i ini untuk berdakwah dan tidak mengharapkan materi saat melakukan dakwah.
"Bekal entrepreneur ini, untuk menciptakan kemandirian para dai muda agar tidak bergantung pada orang lain saat berdakwah, sehingga niatnya tetap lurus untuk menegakkan Agama Allah, seperti yang dipesankan oleh Ibu Siti Aisyah," pungkas Fatoni
Hotel Milik Siti Aisyah yang Diwakafkan Jadi Pesantren (YouTube Cinta Quran)
Hotel miliknya yang berada di tanah 5000 meter dengan nilai 100 milyar ia wakafkan untuk pesantren.
Pembawa acara Cinta Quran mengaku saat pertama kali ketemu dengan ibu Siti Aisyah sedang kecewa.
“Saya kecewa datang ke pengajian namun yang datang hanya 7 orang, sementara saya mau galang dana wakaf, Ini bagaimana, namun dari tujuh orang itu ada seorang ibu bernama Siti Aisyah yang mewakafkan dengan nilai sebesar itu,” katanya.
Siti Aisyah kemudian mengaku bahwa yang menggerakkan hati ia adalah Allah SWT.
“Itu anak saya waktu dengerin presentasi ustaz, untuk dapat tanah wakaf, anak saya bilang yuk mah kita kejar ustaz itu, kita kasih,” kata Siti Aisyah.
Siti Aisyah menuturkan, semakin banyak berbagi dan bersedekah, maka akan semakin mendapat kebahagiaan yang melimpah ruah.
“Saya tekankan, semakin kamu berbagi, kamu semakin bahagia,” ujar Siti Aisyah.
Meski tak pernah bertemu secara langsung dengan sosok Siti Aisyah, pengusaha sukses dermawan, Fatoni, sapaan akrab Ahmad Fatoni ini, menyebut nama Aisyah ini kerap disebut di kalangan komunitas dai muda, sebagai sosok entrepreneur dermawan, yang melakukan dakwah melalui hartanya (dakwah bil maal).
"Di kalangan komunitas Dai Muda, nama Ibu Siti Aisyah ini cukup tenar, dan dikenal sebagai pengusaha sukses yang dermawan yang tengah berikhtiar untuk melakukan dakwah bil maal (dakwah melalui harta)," kata Fatoni.
Ahmad Fatoni juga mengaku, dari pihak keluarga Ibu Siti Aisyah, melalui putranya Adhi Rahmad, masih kerap menyambangi pesantren mahasiswa ini, dengan memberikan paket makanan untuk berbuka puasa sunnah senin-kamis kepada para santri mahasiswa ini.
"Anak Ibu Siti Aisyah kerap menyambangi santri mahasiswa di tempat ini, untuk memberikan paket berbuka puasa sunnah senin-kamis," terang Fatoni yang juga merupakan Ketua Pesantren Mahasiswa Surabaya.
Fatoni yang pernah sekali melakukan obrolan dengan putra Siti Aisyah, mengaku pernah mendapatkan cerita, tentang keinginan ibunya tersebut untuk memiliki tempat yang bisa bermanfaat untuk orang banyak terutama sebagai sarana dakwah.
"Melalui cerita anaknya, Ibu Siti Aisyah memang menyadari bahwa harta yang dimilikinya merupakan titipan dan amanah, sehingga Ibu Siti Aisyah memiliki keinginan kuat untuk memiliki tempat yang bisa bermanfaat bagi orang banyak, terutama untuk sarana dakwah," cerita Fatoni. (put)
Load more