Jakarta, tvOnenews.com - Bulan Syawal telah berakhir dan umat Islam kini telah memasuki salah satu bulan yang dimuliakan, yakni bulan Dzulqa'dah.
Namun ada yang menyebut bulan dzulqaidah adalah bulan haram. Oleh karenanya untuk meluruskan sebagian keyakinan tersebut, Buya Yahya menegaskan hal-hal berikut ini.
“Saya ingin meluruskan sebagian keyakinan. Jika masuk bulan dzulqa'dah, mereka anggap ini bulan sial, bulan sengsara bulan nahas,” ujar Buya Yahya sebagaimana dikutip oleh tvOnenews melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Minggu (21/5/2023).
Menurut Buya Yahya, ungkapan ini sungguh tidak pantas, karena tidak mungkin Allah menciptakan sebuah bulan yang sengsara.
“Ini ungkapan kurang ajar kepada Allah, 4 bulan yang dimuliakan Allah salah satunya dzulqa’dah,” kata Buya Yahya.
“Bulan yang dimuliakan Allah masa disebut bulan sengsara, jika anda menduga sengsara anda akan sengsara,” lanjut Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan kepada semua untuk tidak boleh memiliki keyakinan seperti itu.
“Bulan dzulqa’dah bukan bulan sengsara, ini bulan mulia. Tidak ada bulan sengsara, bulan sengsara adalah bulan kita bermaksiat kepada Allah, bulan kehinaan adalah saat kita melanggar Allah. Adapun bulan saat kita beribadah itu bulan mulia,” tegas Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berpikir baik akan segala hal. Oleh karenanya, kita sebagai umat-Nya maka seyogyanya mengikutinya.
“Nabi senang menafsiri yang baik, apa-apa dinilai baik,” jelas Buya Buya Yahya.
Dari empat bulan yang dimuliakan itu, Dzulqa’dah adalah bulan permulaan. Bulan Dzulqa'dah dikatakan bulan suci karena Allah memilih bulan ini sebagai bulan haram yang dimana jika umat islam melakukan perbuatan dosa maka akan diberikan ganjaran yang berlipat ganda.
Load more