Jakarta, tvOnenews.com - Umrah secara bahasa berarti ziyârah yang artinya berkunjung atau bertamu. Maka, seseorang yang sedang umrah atau haji dikatakan sebagai tamu Allah.
Dari makna itu bisa dipahami bahwa ibadah umrah memberikan pesan kepada umat manusia tentang betapa pentingnya berkunjung dan bersilaturahmi kepada sanak keluarga dan sesama manusia, terlebih berkunjung dan menyambung tali hubungan kepada Allah SWT, sebagaimana dilansir oleh tvOnenews.com dari buku Tuntunan Manasik Haji Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Hubungan sesama manusia saja akan semakin kuat jika ia sering saling sapa dan saling berkunjung. Maka jika kita melakukan umrah, maka insyAllah hubungan kita dengan Allah juga akan semakin kuat.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa antara satu ibadah umrah dengan ibadah umrah lain merupakan penghapus dosa. Berikut isi lengkap dari hadits tersebut.
Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW bersabda:
‘Antara satu ibadah umrah dengan ibadah umrah lain merupakan penghapus dosa dan kesalahan yang diperbuat di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.’’
(HR. Muttafaqun ’Alaih).
Haji secara bahasa berarti al-qashd yang artinya sengaja atau sadar.
Ada juga yang mengatakan bahwa haji adalah al-‘aud yang berarti kembali dan at-tikrâr atau berulang kali.
Dari arti tersebut, bisa dipahami bahwa pelajaran penting dari ibadah haji adalah mengajak manusia untuk selalu sadar bahwa ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Kesadaran inilah yang harus terus ada dalam sanubari seorang manusia agar ia berhasil menggapai kebahagiaan hakiki.
Haji juga mengajarkan manusia tentang kesadaran terus-menerus untuk kembali kepada Allah SWT.
Kehidupan di dunia itu sungguh melenakan dan menggiurkan. Oleh karenanya , terkadang manusia bisa lupa bahwa ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Haji mengajak semua umat Islam agar ingat tentang kesadaran akan kalimat innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn yang artinya sesungguhnya kita
berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Kesadaran tentang hal tersebutlah yang akan mengantarkan manusia kepada kesucian hakiki. Oleh karenanya, orang yang berhaji dengan serius dan total akan kembali layaknya bayi yang baru lahir dari rahim ibunya.
Hal ini karena ia sadar bahwa tatus kehambaannya di hadapan Allah. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW:
Abi Huraerah RA berkata: Saya mendengar Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang melaksanakan haji karena Allah dengan tidak berbuat rafas (kata-kata kotor) dan tidak berbuat fusuq (durhaka), dia kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibunya
(tanpa dosa) (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesucian fitrah sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas akan mengantarkan seseorang kepada kenikmatan surga.
Wallahua’lam
(put)
Load more