Jakarta, tvOnenews.com - Saat ini seluruh umat Islam sudah memasuki bulan haji yang bernama dzulhijjah dimana puncaknya disebut Hari Raya Idul Adha.
Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada 10 Dzulhijjah. Hari raya ini disebut juga dengan Lebaran Haji dan identik dengan penyembelihan kurban.
Sehari sebelumnya, yakni pada 9 Dzulhijjah, jemaah menjalankan salah satu rukun haji yakni melaksanakan wukuf atau berdiam diri di Padang Arafah.
Dok. Jemaah Haji sedang di Padang Arafah (Istimewa/Twitter @HaramainInfo)
Pada tanggal 9 Dzulhijjah itu, jemaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan berdzikir hingga matahari terbenam.
Selanjutnya, jemaah haji akan menuju Muzdalifah untuk bermalam di sana.
Di saat bersamaan, bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunnahkan untuk berpuasa Arafah.
Mengenai penyebutan Idul Kurban ini lantaran Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban.
Adapun hukum dari menyembelih hewan kurban adalah sunnah muakkadah bagi umat Islam yang sudah baligh, berakal, dan mampu.
Ilustrasi Hewan Kurban (pixabay)
Idul Adha berasal dari bahasa Arab yakni idul dan adha. Idul atau id diambil dari bahasa ada yaudu yang artinya kembali.
Sementara kata adha merupakan jamak dari adhat yang berasal dari kata udhiyah dengan makna kurban.
Maka jika disandingkan, maka Idul Adha dapat diartikan sebagai kembali berkurban atau hari raya penyembelihan hewan kurban.
“Idul Adha menandai dua selebrasi rutin (annual celebration) umat Islam yang khas dan unik, pertama, penyelenggaraan ibadah haji dan kedua, ibadah kurban.
Ilustrasi Hewan Kurban (tim tvOne)
Awal mula dari penyembelihan hewan kurban adalah dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Saat itu, Allah SWT menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan perintah menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Padahal, Nabi Ibrahim AS sudah lama menginginkan kehadiran seorang anak.
Namun, karena Nabi Ibrahim merupakan seorang hamba yang taat dan Nabi Ismail juga seorang anak yang shaleh, maka ia mendorong sang ayah untuk menaati perintah Allah SWT.
Nabi Ismail juga dengan lapang dada meminta Nabi Ibrahim untuk segera melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.
Melihat kesetiaan dan ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, maka saat proses penyembelihan, Allah SWT mengganti tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba. Daging domba tersebut kemudian dibagikan kepada orang-orang muslim lainnya.
Wallahua’lam
(put)
Load more