Hal itu untuk menunjukan kepada makmumnya bahwa beliau telah selesai menunaikan ibadah salat, dan sedang wirid untuk mengantisipasi kesalahpahaman kepada para makmum yang baru datang.
"Maka untuk mengantisipasi itu nabi memaklumatkan dengan perilakunya menghadap ke makmum supaya ada kepastian kalau beliau sudah selesai solat, meski ada perbedaan pandangan dari ulama-ulama namun yang terpenting setelah selesai salam tunjukan bahwa salat sudah selesai," sambungnya.
Selain itu Gus Baha menjelaskan kalau, selepas salat Nabi Muhammad SAW biasanya hanya membaca istighfar sebanyak 3 kali atau dalam kesempatan lain Nabi juga membaca tasbih 33x, Hamdalah 33x dan takbir 33x, namun ada beberapa ulama yang justru menngabungkan keduanya dalam satu waktu.
Hal tersebutlah yang justru membuat wirid menjadi lama, karena hal tersebut bukan lah sesuatu hal yang wajib sehingga tidak diperbolehkan untuk mewajibkan sesuatu yang tidak wajib.
"Maka itu membuat wirid menjadi lama, padahal salat yang rukun aja tidak boleh lama apalagi wiridan, bukannya tidak boleh maksudnya pikirkan makmum, itukan hal yang tidak wajib jangan sampai mewajibkan sesuatu yang tidak wajib." terang Gus Baha.
Gus baha juga menjelaskan di dalam Al-quran dikatakan bahwa wirid tidaklah perlu menunggu, wirid bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun dan yang terpenting tetap ingat kepada Allah SWT.
"Tetapi ya tetap dipersilahkan untuk mereka yang mau wiridan, karena dalam Al-quran sangat fleksibel, karena wiridan itu tidak perlu menunggu, sambil berjalan boleh, sambil berdiri boleh, sambil duduk pun boleh, jadi kalau sudah mau bubar ya tidak apa-apa yang terpenting tetap ingat Allah SWT," kata Gus Baha.
Load more