tvOnenews.com - Wirid merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana pun, bagi kaum muslimin salah satu cara untuk mengingat Allah SWT adalah dengan membaca wirid seusai melaksanakan salat.
Wirid sendiri dapat dilakukan dalam hati maupun secara lisan yang biasanya dilakukan setelah melaksanakan ibadah salat wajib guna menambah kesempurnaan ibadah wajib yang satu ini.
Di dalam Alquran, wirid sangat dianjurkan sebagaimana disebutkan dalam ayat:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram (QS Al Rad/13:28).
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa zikir dan mengingat Allah SWT akan menentramkan hati, ada banyak sekali bacaan wirid yang bisa dilakukan dan juga diamalkan sehari-hari.
Salah satu pendakwah yakni Gus Baha, menerangkan kalau didalam teks-teks hadist shohih, Rasulullah SAW setelah selesai salam akan menghadap ke makmum dengan wajahnya.
"Di teks-teks Hadits shahih, itu Rasulullah SAW setelah salam nabi menghadap kita dengan wajahnya, maka kalau di Indonesia menghadap timur. Itupun tidak konsisten. Jadi ketika Nabi Muhammad Salat itu biasanya makmumnya sampai 7 kilo jadi andaikan Nabi tetap berposisi menghadap ke kiblat maka makmum yang baru datang akan menganggap nabi masih salat," Kata gus Baha.
Hal itu untuk menunjukan kepada makmumnya bahwa beliau telah selesai menunaikan ibadah salat, dan sedang wirid untuk mengantisipasi kesalahpahaman kepada para makmum yang baru datang.
"Maka untuk mengantisipasi itu nabi memaklumatkan dengan perilakunya menghadap ke makmum supaya ada kepastian kalau beliau sudah selesai solat, meski ada perbedaan pandangan dari ulama-ulama namun yang terpenting setelah selesai salam tunjukan bahwa salat sudah selesai," sambungnya.
Selain itu Gus Baha menjelaskan kalau, selepas salat Nabi Muhammad SAW biasanya hanya membaca istighfar sebanyak 3 kali atau dalam kesempatan lain Nabi juga membaca tasbih 33x, Hamdalah 33x dan takbir 33x, namun ada beberapa ulama yang justru menngabungkan keduanya dalam satu waktu.
Hal tersebutlah yang justru membuat wirid menjadi lama, karena hal tersebut bukan lah sesuatu hal yang wajib sehingga tidak diperbolehkan untuk mewajibkan sesuatu yang tidak wajib.
"Maka itu membuat wirid menjadi lama, padahal salat yang rukun aja tidak boleh lama apalagi wiridan, bukannya tidak boleh maksudnya pikirkan makmum, itukan hal yang tidak wajib jangan sampai mewajibkan sesuatu yang tidak wajib." terang Gus Baha.
Gus baha juga menjelaskan di dalam Al-quran dikatakan bahwa wirid tidaklah perlu menunggu, wirid bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun dan yang terpenting tetap ingat kepada Allah SWT.
"Tetapi ya tetap dipersilahkan untuk mereka yang mau wiridan, karena dalam Al-quran sangat fleksibel, karena wiridan itu tidak perlu menunggu, sambil berjalan boleh, sambil berdiri boleh, sambil duduk pun boleh, jadi kalau sudah mau bubar ya tidak apa-apa yang terpenting tetap ingat Allah SWT," kata Gus Baha.
Gus Baha juga mengatakan kalau Sayyid bin Husein bin Thohir yang merupakan pengarang Sullam Taufiq mengatakan kalau kesalahan dalam ilmu adalah mewajibkan segala sesuatu yang tidak wajib hukumnya. (akg)
Load more