“Zaman Nabi Ibrahim AS diperintahkan beliau dengan dibantu putranya Ismail AS untuk meninggikan kembali pondasi bangunan Ka’bah, muncullah Al Baqarah ayat 127,” kata Ustaz Adi Hidayat.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Ilustrasi Jermaah Haji yang Mencium Ka'bah (Twitter/HaramainInfo)
Maka berdasarkan ayat tersebut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim bukan membangun namun meninggikan Ka’bah.
“Jadi bukan membangun, tapi meninggikan pondasi ka’bah yang runtuh,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
Tempat dimana Nabi Ibrahim menapakkan kakinya saat meninggikan Ka’bah disebut dengan maqam, sementara batu-batu yang disusun oleh Nabi Ismail disebut dengan hijir Ismail.
Load more