“Ibrahim AS ketika mulai melangkah menapakkan kakinya untuk membangun, maka tapak kaki pertamanya disebut maqam sampai saat ini masih ada maqam-nya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Kemudian anaknya mendekat membantu bawa batu, batu disebut hajar, jika sudah disusun disebut dengan hijir. Maka sampai saat ini ada bagian disebut hijir Ismail,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Adapun bahan bangunan Ka’bah pada saat itu didatangkan dari lima gunung, yaitu gunung Thursina atau gunung Sinai, hurzita, Libnan, Judi dan gunung Nur, dikutip dari NU Online.
Proses akhir dari pembangunan Ka’bah ditandai dengan peletakan Hajar Aswad di pojok tenggara Ka’bah.
Wallahua’lam
(put)
Load more