tvOnenews.com - Salah satu rukun Islam adalah pergi haji ke tanah suci Mekkah. Namun apa jadinya jika seseorang belum mampu atau tidak bisa pergi haji karena satu dan lain hal.
Quraish Shihab menjelaskan kisah tentang keistimewaan pergi haji bagi orang yang tidak bisa pergi haji dari Nabi Ibrahim AS.
Dilansir Senin (5/06/23) dari tayangan youtube channel Quraish Shihab dengan judul "Yang Tidak Bisa Haji , Lakukan Ini | M. Quraish Shihab Podcast," yang diunggah pada 20 Jul 2021.
Jangan Kecil Hati, Bagi Anda yang Tidak Bisa Pergi Haji, Lakukan Ini kata Quraish Shihab, Maka Niscaya...Source: istockphoto
Salah satu ungkapan orang sufi yang dijelaskan Quraish Shihab adalah, 'Berkunjung ke Mekkah itu adalah berkunjung kerumah Tuhan. Sungguh rugi orang yang berkunjung kerumah kekasih namun tidak disambut oleh kekasih. Rugi orang yang berkunjung kerumah kekasih, lantas tidak bertemu dengan kekasih'.
"Kalau anda tidak mampu berkunjung kerumah kekasih, undanglah kekasih kerumah Anda. Sambut dia, dia akan datang," ujar Quraish Shihab.
"Undang Tuhan kerumah anda, ke kalbu anda, ke hati anda," sambungnya lagi.
Imam Ghazali berkata dalam buku Ya Waladii, "Nak, seandainya Sultan, seandainya Presiden akan datang kerumahmu, apa yang akan kamu lakukan?. Saya yakin kamu akan bersihkan rumahmu, kamu akan siapkan segala sesuatu agar indah terlihat", ujar Quraish Shihab.
Jadi menurut Quraish Shihab, bagi anda yang belum bisa pergi haji, maka alangkah lebih baik, sambut Dia (Tuhan) dengan baik, dengan persiapan terlebih dahulu, bersihkan dulu hati anda.
Jika kita memperhatikan ibadah haji, hampir semua kegiatan yang wajib atau sunnah itu berkaitan dengan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Seperti tawaf, Sa'i, Arafah, melontar, hampir semuanya
Quraish Shihab menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim diberi gelar Kalilullah, Nabi Musa Kalimullah, Nabi Isa Ruhullah, dan Nabi Muhammad Habibullah.
Quraish Shihab menjelaskan soal Khalil yang berarti khullah. Nabi Ibrahim diberi gelar Khalil yang artinya cintanya kepada Allah masuk di celah-celah hatinya, di relung hatinya. Bukan hanya di relung hati, namun sampai pada celah-celah hatinya.
Nabi Ibrahim dijelaskan dalam firman Allah dalam al-quran surat An-Nahl ayat 120, yang artinya, Nabi Ibrahim itu satu umat. Sedangkan umat yang dimaksud adalah sekelompok mahluk.
Hal ini karena telalu banyak keistimewaan Nabi Ibrahim yang tidak bisa ditampung oleh satu orang biasa, tetapi dapat ditampung oleh orang banyak atau umat.
Berikut adalah 3 keistimewaan Nabi Ibrahim yang mesti dihayati oleh mereka yang pergi haji maupun orang yang mau pergi haji namun tidak bisa pergi haji, menurut Quraish Shihab;
1. Nabi Ibrahim menemukan Allah melalui pengalaman rohani
Nabi Ibrahim umatnya menyembah bintang, setelah redup menghilang, dia (umatnya) bilang tidak jadikan Tuhan, kemudian dia menyembah bulan. 'Oh ini Tuhan lebih besar dari bintang terlihat. Tenggelam, bukan tuhan.'
Kemudian dilihatnya matahari,'Oh ini lebih besar lagi, ini Tuhan. Disembah. Kemudian matahari tenggelam,'
QS Al-Anam ayat 79
اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۚ
Artinya: Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.
Dia Nabi yang pertama yang mengumandangkan bahwa Tuhan itu adalah Tuhan seru sekalian alam.
2. Kepercayaan Nabi Ibrahim tentang hari kemudian
"Tidak ditemukan dalam al-quran seorangpun, yang meminta kepada Allah ditunjukkan kepadanya bagaimana Allah menghidupkan yang mati. Tidak ada," ujar Quraish Shihab.
Satu-satunya yang meminta kepada Allah bagaimana caranya menghidupkan yang mati adalah Nabi Ibrahim. Sehingga kepercayaannya tentang hari kemudian itu sangat mantap.
3. Masa Ibrahim dan setelahnya, ada orang-orang yang mempersembahkan manusia sebagai kurban
Pada masa Nabi Ibrahim, sebelum dan bahkan setelahnya orang percaya kepada Dewa, Tuhan, dan sebagainya. Mereka mempersembahkan sesaji (kurban).
Tetapi sebagian mereka mempersembahkan sesaji dalam bentuk manusia. Di Babilonia itu bayi dipersembahkan, disembelih, lalu di Mexico dalam sejarah suku Aztec yang dipersembahkan itu pemuka agamanya.
Di Mesir, populer sampai sesudah masa Nabi, dan berakhir pada masa Sayyidina Umar. Di Mesir yang dipersembahkan adalah gadis yang paling cantik, dipersembahkan ke Nil. Dalam sejarah dikatakan Sayyidina Umar yang mengirim surat ke Nil.
'Hai Nil kalau kamu melimpah karena gadis, tidak perlu. Tapi kalau kamu melimpah atas izin Allah dan karunianya, maka sudah berhenti minta kurban.
Allah melalui Nabi Ibrahim memberi pelajaran bahwa, pertama keliru jika orang-orang berkata manusia terlalu mahal untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Jawabannya adalah tidak, jika Tuhan meminta apapun, kamu serahkan. Jadi tidak boleh manusia dipersembahkan untuk sesaji.
Waallu’alam Bishawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more