Jakarta, tvOnenews - Seluruh umat Islam akan memasuki Bulan Dzulhijjah. Bulan ini juga merupakan salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam.
Dalam surat At Taubah ayat 36, dijelaskan ada empat bulan yang disebut bulan haram. Haram yang dimaksud yakni dilarang berbuat hal-hal yang tidak baik di bulan tersebut.
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. At Taubah: 36)
Sementara dalam Surat Al Fajr disebutkan malam kesepuluh.
وَٱلْفَجْر ,لَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (Qs. Al Fajr: 1-2)
Ilustrasi Al-Qur'an (pixabay)
Para ulama sebenarnya memiliki perbedaan pendapat dalam menentukan 10 malam yang dimaksud Allah SWT dalam ayat tersebut.
Penafsiran para ulama ahli tafsir mengerucut pada tiga pendapat, yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dan 10 hari pertama bulan Al Muharram.
Namun dari tiga pendapat itu, yang paling kuat adalah menyatakan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini dikarenakan dua hal sebagai berikut:
Hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dari Jabir radhiyallaahu ‘anhuma
Pertama, “Sesungguhnya yang dimaksud dengan 10 itu adalah 10 bulan Al Adha (bulan Dzulhijjah), dan yang dimaksud dengan “ganjil” adalah hari Arafah, dan yang dimaksud dengan “genap” adalah hari raya Idul Adha. (HR. Ahmad, An-Nasaa’i, hadits ini dinilai shahih oleh Al-Haakim dan penilaiannya disepakati oleh Adz-Dzahabi).
Kedua, konteks ayat dalam surat Al Fajr. Sebagian ulama yang menafsirkan “al fajr” dalam ayat tersebut memaknai fajar itu adalah yang ada pada hari raya Idul Adha. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan “malam kesepuluh adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Ilustrasi Al-Qur'an (istockphoto)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
Hari 1 Bulan Dzulhijjah, adalah hari di mana Allah SWT mengampuni dosa Nabi Adam AS. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-1 Bulan Dzulhijjah, maka Allah SWT akan mengampuni segala dosanya.
Hari 2 Bulan Dzulhijjah, adalah hari di mana Nabi Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan atas izin Allah SWT. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-2 Bulan Dzulhijjah dianggap telah beribadah selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat sekejap pun.
Hari 3 Bulan Dzulhijjah, adalah hari di mana doa Nabi Zakaria dikabulkan oleh Allah SWT. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-3 Bulan Dzulhijjah maka Allah SWT akan kabulkan segala do’anya.
Hari 4 Bulan Dzulhijjah, adalah hari di mana Nabi Isa AS dilahirkan. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-4 Bulan Dzulhijjah maka akan terhindar dari kesengsaraan dan kemiskinan.
Hari 5 Bulan Dzulhijjah, adalah hari di mana Nabi Musa AS dilahirkan. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-5 Bulan Dzulhijjah akan terbebas dari kemunafikan dan adzab kubur.
Hari 6 Bulan Dzulhijjah, adalah hari dimana Allah SWT membukakan pintu kebajikan untuk Nabi-Nya. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-6 Bulan Dzulhijjah akan dipandang dengan penuh rahmat dan tidak akan diadzab oleh Allah SWT.
Hari 7 Bulan Dzulhijjah, adalah hari ditutupnya pintu neraka jahannam, tidak akan dibuka sebelum hari kesepuluh berakhir. Umat muslim yang berpuasa hari hari ke-7 Bulan Dzulhijjah maka Allah SWT akan menutup tiga puluh pintu kemelaratan dan kesukaran, serta akan membuka tiga puluh pintu pula kesenangan dan kemudahan.
Hari 8 Bulan Dzulhijjah, biasa dibilang sebagai hari Tarwiyah. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-8 Bulan Dzulhijjah akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya, kecuali Allah SWT.
Hari 9 Bulan Dzulhijjah, biasa dibilang sebagai hari Arafah. Umat muslim yang berpuasa pada hari ke-9 Bulan Dzulhijjah akan ditebus dosanya selama setahun yang kemudian dan setahun yang akan datang.
Hari 10 Bulan Dzulhijjah, merupakan hari Raya Idul Adha. Barang siapa yang menyembelih kurban, maka pada tetesan pertama darah kurban akan diampuni dosa-dosanya, istrinya, dan anak-anaknya.
Wallahualam
Load more