Jakarta, tvOnenews.com - Air zamzam adalah oleh-oleh wajib dari Tanah Suci. Saat meminumnya, ada doa minum air zamzam yang sebaiknya dipanjatkan.
Apakah doa minum air zamzam itu? Lantas bagaimanakah adab meminum air zamzam yang terkenal khasiatnya ini?
“Air zamzam itu diminum sesuai dengan niat apa dia diminum,” ujar Ustaz Abdul Somad sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dari kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official pada Jumat (7/7/2023).
Jika seseorang sakit kepala maka air zamzam disiramkan ke kepala seraya berdoa.
“Diambil air itu, disiram ke kepala karena orang itu sakit kepala,” kata Ustaz Abdul Somad.
Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Ibnu Majah berikut ini.
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
Artinya: Air zam zam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. (HR Ibnu Majah).
Ilustrasi Air (freepik/KamranAydinov)
Namun, tentunya, khasiat yang didapatkan dari mengonsumsi air zamzam ini atas izin Allah SWT.
“Diminum, diusapkan atau disiramkan,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Jemaah Haji dan Kardus Air Zamzam (ant)
Sementara saat akan meminumnya, jangan lupa membaca doa minum air zamzam berikut ini.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَامٍ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Baca: Allahumma inni as-aluka i'lman naafi'an, wa rizqan waasi'an, wasyifaa-an min kulli daa-in, wa saqamin birahmatika yaa arhamarraahimiin.
Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari tiap penyakit dengan rahmatMu. Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Sumur Zamzam yang Disimpan di Museum (Arab News)
Air zamzam berasal dari sumur yang terletak di dalam Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Air Zamzam memiliki makna serta keistimewaan dalam agama Islam. Salah satunya dipercaya bahwa air ini memiliki sifat penyembuhan, keberkahan, dan keberlimpahan.
Air Zamzam juga dikaitkan dengan berbagai mukjizat dan keajaiban yang terkait dengan kisah Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar.
Sejarah munculnya air Zamzam bermula dari kisah Nabi Ismail AS yang kehausan setelah ia dan ibunya Siti Hajar ditinggalkan di Makkah.
Setelah Nabi Ibrahim pergi, lama kelamaan air susu Siti Hajar mengering akibat dirinya kurang asupan makan dan minum.
Ilustrasi. Seorang Anak yang sedang Mengambil Air Zamzam (Arab News)
Nabi Ismail yang masih bayi itu akhirnya mulai rewel karena merasa lapar dan haus. Sebagai seorang ibu, Siti Hajar mencoba mencari cara agar anaknya tidak lapar dan haus.
Siti Hajar mencoba mencari sumber makanan dan air dengan mendatangi sebuah bukit yang ada di dekatnya yang kini dikenal bernama Shafa.
Namun karena di sana ia tak menemukan air ataupun orang yang dapat dimintai bantuan. Lalu ia turun dari bukit Shafa dan menuju lembah hingga sampailah di bukit kedua yang disebut Marwah.
Karena tidak mendapatkan apapun, Siti Hajar yang memikirkan anaknya yang kelaparan, kembali lagi kembali ke Bukit Shafa lalu kembali lagi ke bukit Marwah.
Ilustrasi Gurun (freepik)
Hal itu ia lakukan sebanyak 7 kali. Inilah sejarah dari salah satu rukun dalam melaksanakan ibadah umroh dan haji yang disebut Sa’i.
Kemudian, dalam sebuah riwayat Bukhari, bahwa selagi Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa, Allah mengirimkan pertolongan-Nya melalui malaikat Jibril.
Riwayat tersebut tercantum dalam Hadist Sahih Bukhari: Volume 044, Kitab 055, Hadits 583, berikut isi hadits tersebut.
“Ini adalah kejadian yang mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwah. Ketika Siti Hajar (r.a.) mencapai bukit Marwa (untuk terakhir kali), ia mendengar sebuah suara, kemudian ia diam dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia mendengar suatu itu terus-menerus dan berkata, “Wahai (siapapun engkau)! Engkau telah membuatku mendengarkan suaramu; apakah kamu memiliki sesuatu yang dapat membantuku?” Dan ajaib! Ia melihat satu malaikat di lokasi Zam-Zam, sedang menggali tanah dengan tumitnya (atau sayapnya), hingga airnya memancar dari tempat itu. Ia lalu membentuk tangannya seperti mangkuk, dan mulai mengisi tempat air minumnya yang terbuat dari kulit dengan air menggunakan tangannya, dan air itu lalu mengalir keluar setelah dia menciduk sebagian di antaranya.”
Itulah air Zamzam yang hingga kini tidak pernah habis meski selalu digunakan oleh seluruh umat Muslim di dunia saat berhaji.
Load more