"Kalau begitu jangan sampai harapannya diputus untuk bertaubat dengan mengatakan tidak bersih dan sebagainya," sambungnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam kasus tersebut, maknanya adalah kepada orang (pelaku LGBT) yang tidak bergegas untuk bertaubat.
Sebab meskipun orang tersebut sudah mandi besar, tapi hatinya masih kotor, masih sering berdosa, karena ia belum bertaubat.
Buya Yahya menegaskan bahwa hal ini dimaknai kepada setiap orang yang tidak ingin bertaubat, masih kerap melakukan dosa dari penyakit LGBT.
"Jangan menunda esok hari, hari inilah kesempatan untuk bertaubat. Sekaligus untuk mengobati dirimu sendiri, karena yang bisa mengobati adalah dirimu, kau tahan kau perangi, jangan kau turuti kemauan hawa nafsumu," pesan Buya Yahya.
Semua orang memiliki kewajiban untuk meraih hawa nafsu, namun yang perlu diantisipasi adalah bagaimana meredam dan menyalurkan syahwat ketempat yang seharusnya.
Load more