Jakarta, tvOnenews.com - Mandi junub harus dilakukan sesuai dengan aturan dalam Islam. Ustaz Syafiq Riza Basalamah dalam ceramahnya menjelaskan bagaimana sebaiknya seorang Muslim saat mandi junub.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengingatkan bahwa setiap Muslim wajib mengetahui tata cara mandi junub yang benar dan tepat karena jadi patokan sah tidaknya amalan lain seperti shalat.
"Ini pertanyaan yang sederhana sekali tapi amat penting karena akan berdampak pada ibadah kita," ujar Ustaz Syafiq Riza Basalamah, dikutip oleh tvOnenews dari Kanal YouTube Syafiq Riza Basalamah Official pada Sabtu (15/7/2023),
Bagi yang junub, maka diwajibkan bersuci dengan cara mandi junub agar sah saat melaksanakan ibadah lainnya.
"Ketika mandinya enggak bener akan berdampak pada shalatnya yang tidak sah nanti seperti orang yang wudhu tapi wudhunya enggak benar," kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ilustrasi Air yang Digunakan untuk Mandi (pixabay)
Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah, jika merujuk pada sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad, dasar mandi junub adalah dimana air harus mengenai seluruh bagian tubuh.
"Mandi yang sesuai dengan sunnah secara umum, yang penting seluruh tubuhnya terkena air, semuanya kena, ini bicara mandi junub," kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
"Jadi kalau ada orang pakai shower, dia seluruh tubuhnya kena yaudah sah," tambah Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah kemudian menjelaskan bahwa ada kebiasaan Rasul sebelum mandi junub.
"Tapi memang dianjurkan sebelum mandi itu berwudhu, Nabi berwudhu terlebih dahulu, kemaluannya dibersihkan kemudian berwudhu," jelas Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Kemudian kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW biasanya tidak menggunakan banyak air saat mandi junub.
"Nabi enggak pakai air yang banyak, pakai 1 sha, kalau ukuran liter 3 kilo beras atau 2 kilo setengah,” kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
“Jika ditaruh di tangan, sekarang sekitar 4 kali tangan ini," lanjut Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ilustrasi Air yang Digunakan untuk Mandi (pixabay)
Setelah itu, kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Nabi Muhammad SAW akan melanjutkan dengan kucuran air di bagian kanan tubuh, lalu ke bagian kiri, baru ke kepala.
"Setelah beliau berwudhu, rambutnya seperti dimasukkan ke dalam air, beliau kucur ke bagian kanan terlebih dahulu airnya, kemudian ke bagian kiri baru setelah itu ke kepalanya, sudah selesai," jelas Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Jadi tidak harus air banyak, karena saat zaman Nabi jumlah air tidaklah banyak/
"Jadi enggak harus air yang banyak sebenarnya. Karena di masa Nabi SAW air tidak banyak,” kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Namun inti dari mandi junub adalah dimana seluruh tubuh harus kena air.
Sementara mengenai air yang tercampur saat mandi junub, menurut Ustaz Khalid Basalamah masih bersifat suci.
“Berkaitan dengan air yang dari tubuhnya, bercampur masuk ke bak air itu, tak ada masalah,” kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
“Air musta’man itu tak najis, meski ada sebagian mengatakan suci, tapi tidak bisa mensucikan,” tambah Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ilustrasi Orang yang Berdoa (Ist)
Rukun mandi junub ada dua yaitu yang pertama, niat.
Niat dilafadzkan ketika melakukan basuhan pertama ke badan. Kedua adalah mengalirkan air ke seluruh badan, tanpa terkecuali.
Berikut doa mandi junub:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya:
“Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah”.
Wallahua’alam
Load more